Wonosobo

INOVASI SENI WONOSOBO, Penari Tunarungu Tampil Memukau Pakai Alat Getar 'Pragati'

Alat yang dipasang di lengan ini mengeluarkan getaran sebagai penanda perpindahan gerak bagi penari tunarungu.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Daniel Ari Purnomo
DISKOMINFO WONOSOBO
GELAR KARYA SENI, Para penampil berfoto bersama panitia dalam pagelaran seni Kumandhanging Kidung Adi di Gedung Adipura Kencana Wonosobo, Senin (15/9/2025) malam. Acara ini menampilkan inovasi alat getar 'pragati' yang membantu para penari tunarungu untuk tampil memukau. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Sebuah inovasi seni yang mengagumkan lahir dari Wonosobo. Dalam pagelaran seni bertajuk "Kumandhanging Kidung Adi", Senin (15/9/2025) malam, penonton dibuat terpukau oleh penampilan anak-anak tunarungu yang menari dengan bantuan alat getar bernama pragati.

Acara yang digelar di Gedung Adipura Kencana ini merupakan puncak dari program 10 bulan Yayasan Ngesti Laras yang didukung penuh oleh Dana Indonesiana dari Kementerian Kebudayaan.

Baca juga: Opening Ceremony Kebumen Fest Malam Ini, Ada Pertunjukan Tari Kolosal

Tari Pakai Getaran 

Inovasi pragati menjadi sorotan utama. Alat ini merupakan sebuah teknologi yang dipasang di lengan penari dan akan mengeluarkan getaran sebagai kode untuk setiap perpindahan gerak tari, menggantikan fungsi pendengaran terhadap irama musik.

"Setiap pergantian gerak itu ada getaran, mereka langsung otomatis berpindah gerakan," jelas Mulyani, Ketua Yayasan Ngesti Laras sekaligus peraih Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024.

Sitti Utami Haryanti, perwakilan Kementerian Kebudayaan, menambahkan bahwa inovasi ini lahir dari semangat seni inklusif untuk memudahkan anak berkebutuhan khusus tetap berkesenian.

Didukung Maestro Tari 

Pagelaran ini tidak hanya menampilkan inovasi lokal, tetapi juga dimeriahkan oleh kehadiran maestro tari Indonesia, Didik Nini Thowok, serta koreografer asal Ekuador, Edgar Freire, yang merupakan seorang peneliti budaya Indonesia.

Kehadiran mereka semakin mengukuhkan kualitas acara sebagai sebuah selebrasi seni yang berkelas.

Butuh Gedung Kesenian 

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, Fahmi Hidayat, menyampaikan apresiasi tingginya terhadap para kreator lokal.

Ia juga menyuarakan harapan agar ke depan Wonosobo memiliki fasilitas seni yang lebih representatif.

“Wonosobo, meskipun tidak punya anggaran besar, tapi ingin ada convention center, gedung yang bisa dipakai pementasan karya seni dan budaya,” ungkapnya. (ima)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved