Berita Semarang

Terungkap Identitas Dosen Unissula Semarang Diduga Aniaya Nakes RSI Sultan Agung, Begini Kata Kampus

Kampus Unissula Semarang buka suara terkait video viral dosen kampus tersebut diduga menganiaya dan mengancam nakes RSI Sultan Agung.

UNISSULA
KAMPUS UNISSULA - Pihak kampus Unissula Semarang buka suara soal dosen yang diduga mengancam dan menganiaya nakes RSI Sultan Agung Semarang. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang buka suara terkait dugaan kekerasan yang dilakukan oknum dosen Fakultas Hukum ke tenaga kesehatan (nakes) RSI Sultan Agung Semarang.

Menurut pihak kampus, kasus telah diselesaikan secara internal antara pihak dosen dan rumah sakit.

Dosen tersebut bernama Muhammad Dias Saktiawan.

Wakil Rektor II Unissula Dr Dedi Rusdi mengatakan, dugaan kekerasan dan pengancaman itu terjadi pada Jumat (5/9/2025) lalu.

"Semua persoalan pada Jumat siang, 5 September 2025, sudah di selesaikan oleh pihak pimpinan rumah sakit."

"Mereka sudah saling memaafkan antara saudara Dias dengan dokter Astra dan bidan yang bertugas."

"Pada prinsipnya, semua persoalan sudah kami selesaikan secara baik antar para pihak," kata Dedi lewat aplikasi pesan, Senin (8/9/2025) siang.

Baca juga: Viral, Dosen Unissula Semarang Minta Perlakuan Khusus Hingga Ancam Nakes RSI Sultan Agung

Penyelesaian kasus secara damai membuat pihak kampus tak memperpanjang persoalan. Termasuk, dak mengeluarkan sanksi.

Viral di Medsos

Diberitakan sebelumnya, video kekerasan yang dilakukan seorang dosen Fakultas Hukum Unissula terhadap nakes di RSI Sultan Agung Semarang viral sejak Minggu (7/9/2025).

Dalam video yang diunggah, terdengar teriakan histeris dan umpatan dari dalam ruangan.

Dijelaskan dalam video, umpatan itu datang dari oknum dosen Unissula Semarang yang marah kepada dokter anastesi.

Baca juga: Seorang Mahasiswa Kampus di Semarang Jadi Tersangka Demo Kerusuhan Jepara

Bahkan, dalam unggahan juga disebutkan, oknum dosen tersebut berteriak akan membakar RSI.

Kasus ini diduga bukan yang pertama.

Sang dosen disebut kerap meminta perlakuan istimewa. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved