Banyumas
Mahasiswa Adu Data di Balik Demo Tunjangan DPRD Banyumas: Angka Kemiskinan BPS dan Bappeda
Aksi mahasiswa menyoroti data kemiskinan BPS, sementara Ketua DPRD ungkap adanya perbedaan data RTLH dengan Bappeda.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Aksi unjuk rasa mahasiswa menentang tunjangan anggota DPRD Banyumas pada Selasa (23/9/2025) tidak hanya diwarnai orasi, tetapi juga pemaparan data sebagai dasar argumentasi.
Data-data inilah yang menjadi sorotan dan bahkan memunculkan perbandingan angka antara versi mahasiswa dan pemerintah daerah.
Baca juga: Mahasiswa Geruduk DPRD Banyumas, Tuntut Tunjangan Dewan Direvisi karena Tak Pantas
Angka Kemiskinan BPS
Mahasiswa dalam aksinya menggunakan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai landasan kritik.
Mereka menyebut angka kemiskinan di Kabupaten Banyumas tercatat sebesar 11,95 persen.
Angka ini setara dengan 279.207 jiwa penduduk yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Data inilah yang mereka gunakan untuk menyatakan tunjangan dewan puluhan juta rupiah tidak pantas.
Selisih Data RTLH
Fakta menarik muncul saat pembahasan jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Koordinator Aksi, Khairil, menyebutkan bahwa jumlah RTLH di Banyumas mencapai 70 ribu unit.
Namun, angka ini dikoreksi oleh Ketua DPRD Banyumas, Subagyo, saat audiensi.
Subagyo menyatakan data yang dimiliki Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menunjukkan angka yang berbeda.
"Kalau tadi disebutkan 70 ribu RTLH, namun data Bappeda di angka 55 ribu," kata Subagyo.
Perbedaan data sebesar 15 ribu unit ini menunjukkan pentingnya sinkronisasi data antar lembaga sebagai dasar pengambilan kebijakan publik yang tepat sasaran. (jti)
Mahasiswa Geruduk DPRD Banyumas, Tuntut Tunjangan Dewan Direvisi karena Tak Pantas |
![]() |
---|
Bupati Sadewo Jawab Polemik Tunjangan DPRD Banyumas, Akan Ada Appraisal Ulang |
![]() |
---|
TERIAKAN REMAJA Gagalkan Aksi Curi Motor di Karanglewas Banyumas, Pelaku 17 Tahun Ditangkap Warga |
![]() |
---|
SISI LAIN DEWAN, Ketua DPRD Banyumas Ungkap Beban Sosial: Nyumbang Hajatan Tak Cukup Rp200 Ribu |
![]() |
---|
Ketua DPRD Banyumas Sebut Perbup Bukan Produk Dewan: Tunjangan Aturan Lama, Kami Tidak Minta Naik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.