Demo Ojol

Cegah Siswa Terlibat Demo, Dindik Banyumas Imbau Sekolah Pulangkan Pelajar Lebih Awal

Dindik Banyumas mengimbau sekolah di Purwokerto memulangkan siswa lebih awal. Mereka juga meminta tak ada kegiatan ekskul sepekan ke depan.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
PULANG AWAL - Sejumlah siswa SMP Muhammadiyah di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dipulangkan lebih awal, Senin (1/9/2025). Kebijakan ini merupakan langkah antisipatif terhadap situasi Purwokerto yang belum benar-benar kondusif pascaaksi demo rusuh yang terjadi Sabtu (30/8/2025). 

Selain itu, wali kelas diimbau mengonfirmasi ketidakhadiran siswa setiap hari.

"Apabila ada siswa yang tidak masuk, wali kelas harus segera mengonfirmasi mengapa mereka tidak masuk," imbuhnya.

Dindik menekankan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak agar tidak ikut-ikutan dalam aksi massa yang berpotensi meresahkan.

"Anak-anak diimbau tidak mudah terprovokasi atau ikut-ikutan aksi massa," tegas Joko.

Pihak sekolah juga diminta melibatkan guru Bimbingan Konseling (BK) dalam melakukan pendekatan persuasif kepada siswa, terutama yang sempat terlibat dalam aksi unjuk rasa.

"Kami nanti lakukan pendekatan-pendekatan kepada siswa melalui guru Bimbingan Konseling di sekolah masing-masing," ucapnya.

40 Pelajar Terjaring

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 40 pelajar dari jenjang SMP dan SMK diamankan petugas setelah diduga terlibat dalam aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh di Alun-alun Purwokerto, Sabtu (30/8/2025).

Baca juga: TANGIS PECAH di Polresta Banyumas, 40 Pelajar Pelaku Rusuh Sujud Minta Maaf di Kaki Orang Tua

Para pelajar tersebut telah dipulangkan pada Minggu (31/8/2025), setelah mendapatkan bimbingan dan konseling di Aula Rekonfu Markas Polresta Banyumas, dengan melibatkan orangtua, guru, dan petugas dari berbagai instansi.

Kapolresta Banyumas Kombes Po Ari Wibowo menyebut, sebagian besar pelajar tersebut terprovokasi oleh ajakan yang mereka temukan melalui media sosial.

"Tugas utama pelajar adalah belajar."

"Oleh karena itu, kami meminta peran aktif orangtua untuk menjaga pergaulan anak-anak dan meningkatkan komunikasi dengan guru serta komite sekolah," katanya. 

Langkah-langkah antisipatif ini diharapkan mampu meredam potensi keterlibatan pelajar dalam kegiatan negatif dan menjaga ketertiban selama masa pemulihan pasca-aksi demonstrasi. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved