Longsor Majenang

Duh, Calon Tempat Relokasi Korban Longsor Cilacap Masuk Daerah Rawan Longsor. BNPB Lakukan Kajian

BNPB mulai mengkaji calon lokasi relokasi bagi korban longsor Cilacap. Hasil assessment Badan Geologi, lokasi relokasi masuk daerah rawan longsor.

Penulis: rika ira | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
OPERASI SAR - Petugas SAR gabungan mencari korban longsor Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (18/11/2025). BNPB tengah mengkaji bakal lokasi relokasi warga terdampak longsor Cilacap. 
Ringkasan Berita:
  • BNPB mulai mengkaji calon lokasi relokasi warga tedampak longsor Cilacap.
  • Hasil assesment Badan Geologi, calon lokasi relokasi itu masih masuk daerah rawan longsor namun kategori rendah hingga sedang.
  • BNPB masih melakukan kajian apakah dimungkinkan langkah-langkah untuk mencegah longsor di lokasi baru.

 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih mempertimbangkan lokasi relokasi bagi korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Pasalnya, lokasi longsor yang disodorkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, masih berada di wilayah rawan longsor.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, Pemprov Jateng telah menyodorkan lahan seluas 2 sampai 3,5 hektare untuk hunian sementara yang diharapkan juga bisa menjadi lokasi hunian tetap bagi korban longsor Cilacap.

Sebelum pembangunan hunian bagi korban longsor, pihaknya menggandeng Badan Geologi atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengecek lokasi.

"Hasil assessment Badan Geologi, lokasi tersebut masih masuk daerah rawan longsor kategori rendah ke menengah," jelas Muhari di Kompas TV, Rabu (19/11/2025) pagi.

Baca juga: Pemkab Cilacap Mulai Siapkan Relokasi Korban Longsor Cibeunying, Dicarikan Lokasi di Majenang

Meski begitu, kata Muhari, lokasi tersebut masih dimungkinkan untuk membangun hunian sementara bagi korban longsor Cilacap.

Hanya saja, perlu ada langkah-langkah pencegahan longsor dan meminimalkan dampak longsor terhadap warga, satu di antaranya lewat penguatan lereng.

"Sehingga, masyarakat diharapkan tidak lagi menghadapi tantangan yang sama (ancaman longsor)," imbuhnya.

Abdul Muhari berharap, lokasi relokasi ini tidak hanya diperuntukkan bagi korban longsor Cilacap yang telah kehilangan rumah tetapi juga bagi warga yang berada di kawasan rawan longsor susulan.

"Relokasi ini tidak hanya untuk (korban) yang kehilangan tempat tinggal tetapi juga yang terancam," kata Muhari.

Terkait lokasi ini, BNPB masih melakukan kajian dan pertimbangan.

Dia berharap, keputusan terkait layak tidaknya lokasi relokasi tersebut segera keluar.

"Ini masih kami pertimbangkan tapi pasti tidak lama," ujarnya.

Lokasi di Majenang

Sebelumnya, Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rachman mengatakan, pihaknya telah menyiapkan kawasan relokasi seluas 3,5 hektare bagi warga terdampak longsor Cibeunying.

Lokasi tersebut masih berada di Kecamatan Majenang.

"Kami sudah koordinasi untuk memetakan aset tanah milik pemda di Majenang sebagai lokasi permukiman baru," klata Syamsul, Selasa (18/11/2025).

Baca juga: Pencarian Korban Longsor Cilacap Hari Ini Memasuki Hari Terakhir, 5 Korban Masih Hilang

Syamsul menegaskan, relokasi ini dilakukan demi keselamatan masyarakat jangka panjang.

Apalagi, area bencana longsor Majenang saat ini masih menunjukkan retakan aktif sehingga potensi longsor susulan masih tinggi.

"Ini bukan hanya untuk mereka yang rumahnya hancur tetapi juga langkah pencegahan agar tidak ada korban berikutnya," katanya.

Menurut Syamsul, warga terdampak longsor telah menyampaikan kesediaannya direlokasi asalkan ditempatkan di lokasi aman dan tak jauh dari kampung asal.

"Warga pada prinsipnya mengikuti keputusan pemerintah selama tempatnya aman dan masih dalam jangkauan hidup  mereka," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, longsor Cilacacp merusak puluhan rumah warga Cibeunying.

Sebanyak 46 orang terdampak longsor. Rinciannya, 23 orang selamat dan mengalami luka-luka, 17 orang ditemukan tewas, dan 5 orang masih hilang. (Tribunbanyumas/Rayka Diah)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved