Berita Banyumas

Mitos Sumur Mas atau Sendang Mas di Kompleks Pendopo Joko Kahiman Banyumas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Ari Wibowo menjajal mengangkat air atau menimba dari dalam Sumur Mas atau Sendang Mas di Kompleks Pendopo Joko Kahiman Kantor Kecamatan Banyumas, Minggu (25/8/2024).

Berbeda saat musim penghujan datang, maka orang yang menimba bakal mendapatkan air. 

Menyikapi mitos ini, camat yang di lantik pada 2019 lalu ini menyampaikan pesan, bahwa saling menghargai tentang kepercayaan masing-masing. 

Tak sedikit yang datang memberikan sesaji untuk menghormatinya. 

"Silahkan saling menghormati. Yang percaya, ya silahkan percaya." 

"Yang tidak, menghormati yang percaya,” imbaunya. 

Sumur Mas memiliki kedalaman 3 meter. 

Sejarah Sumur Mas 

Dari sisi sejarah sebagai titik menandakan kepindahan ibukota Banyumas. 

Saat itu, Bupati ke-7 Banyumas yakni R Tumenggung Yudhanegara II periode 1707-1745 memiliki firasat untuk berpindah dari Cahaya dari sumur. 

Meskipun namanya Sumur Mas, namun bukan berarti sumur tersebut terdapat emas, melainkan hanya air seperti sumur pada umumnya. 

Uniknya jika dilihat dari atas air sumur itu berwarna kuning atau emas, tapi jika airnya diangkat ke atas warnanya jernih. 

Sumur itu disebut dengan sumur mas karena masyarakat menganggap bahwa sumur itu sumber ing urip atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan sumber dalam hidup. 

Kata 'Mas' bukan diambil dari kata emas tapi diambil dari kata 'Banyumas', yang artinya Sumur Mas itu adalah sumber hidup masyarakat Banyumas. 

Konon setiap malam selasa dan malam jumat banyak masyarakat yang mengunjungi sumur tersebut dengan memiliki tujuan yang berbeda-beda, contohnya untuk menaikan jabatan, menambah kekayaan, menghilangkan bencana, menyembuhkan penyakit dan lain sebagainya. (*)

Berita Terkini