TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Gunung Slamet, salah satu gunung api paling aktif di Jawa Tengah, kini menunjukkan tanda-tanda 'bangun' dari tidurnya.
Aktivitas vulkaniknya tercatat mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam sepekan terakhir.
Dua tanda utama yang paling mencolok adalah jumlah gempa yang melonjak hampir tiga kali lipat.
Baca juga: BREAKING NEWS - Aktivitas Gunung Slamet Meningkat, Warga Diimbau Jaga Jarak Radius 2 Kilometer
Serta asap kawah yang terlihat keluar semakin tebal dan tinggi.
Meskipun begitu, pihak berwenang menegaskan bahwa statusnya saat ini masih berada pada Waspada Level II.
Data peningkatan aktivitas ini dirilis secara resmi oleh Pos Pengamatan Gunungapi Slamet.
Data tersebut mencakup periode pengamatan dari tanggal 28 Juli hingga 5 Agustus 2025.
Tanda pertama adalah adanya lonjakan yang sangat tajam pada aktivitas gempa frekuensi rendah.
Jenis gempa ini biasanya berkaitan dengan adanya pergerakan fluida magma di bawah permukaan gunung.
Pada tanggal 28 Juli, jumlah kejadian gempanya hanya tercatat sebanyak 25 kali.
Namun pada tanggal 5 Agustus, jumlahnya melonjak drastis menjadi 74 kejadian dalam sehari.
Ini berarti, aktivitas gempa di perut Gunung Slamet telah melonjak hampir tiga kali lipat hanya dalam waktu sepekan.
Jumlah gempa hembusan juga tercatat bertambah dari satu menjadi tiga kejadian.
Tanda kedua dari 'bangunnya' Gunung Slamet adalah perubahan visual pada asap kawah.
Sebelumnya, asap kawah hanya bertekanan lemah dengan ketinggian 100 hingga 200 meter saja.