Sebuah pesawat bantuan Saudi yang membawa 35 ton makanan dan bantuan lain tiba di Bandara Internasional Aleppo di Suriah pada Selasa (14/2/2023).
Kelompok relawan yang bekerja di Suriah mendesak peningkatan dukungan internasional.
Presiden Suriah Bashar al-Assad setuju membuka lebih banyak penyeberangan perbatasan dengan Turki sehingga bantuan dapat disalurkan ke daerah-daerah terdampak gempa.
Baca juga: Ahli Geologi Ungkap Penyebab Banyak Bangunan Luluh Lantak akibat Gempa Turki-Suriah
Baca juga: Hanya Sempat Bawa HP, Mahasiswa Asal Semarang di Turki Mengaku Butuh Bantuan Pakaian Pascagempa
Sementara, seorang aktivis dan penduduk Idlid, Abdulkafi Alhamdo mengatakan, petugas penyelamat masih terus mencari korban selamat di bawah reruntuhan.
"(Bahkan) saat peluang untuk mendapatkan orang hidup hampir nol," katanya.
"Orang-orang yang selamat dari bencana ini telah kehilangan segalanya," katanya.
Dia mengatakan, PBB 'sangat terlambat' dalam menanggapi kebutuhan rakyat.
"Mereka membutuhkan tenda, karpet, selimut, makanan, perawatan medis," tambah Alhmado.
Aktivis tersebut mencatat juga bahwa dukungan psikologis diperlukan untuk mengatasi trauma mental. (Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Gempa Turki-Suriah: Total Korban Tewas Capai 40.918 Orang.
Baca juga: Jelang KLB PSSI, Pegiat Sepak Bola di Solo Harapkan Ketum Berintegritas dan Bebas Jabatan Politik
Baca juga: 5 Rumah di Jatiyoso Karanganyar Rusak Akibat Longsor: 15 Orang Mengungsi, Beras untuk Hajatan Amblas