TRIBUNBANYUMAS.COM - Jumlah korban tewas gempa Turki dan Suriah terus meningkat. Hingga Rabu (15/2/2023), korban tewas di dua negara itu mencapai 40.918 orang.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, jumlah korban tewas resmi di Turki mencapai 35.418 orang.
Sementara, korban Suriah telah meningkat menjadi lebih dari 5.500, menurut badan kemanusiaan PBB.
Jutaan anak membutuhkan bantuan kemanusiaan.
UNICEF mencatat, 4,6 juta anak tinggal di 10 provinsi Turki yang hancur karena gempa.
"Ada 2,5 juta anak terkena dampak di Suriah," ungkap UNICEF.
"UNICEF khawatir, ribuan anak telah terbunuh," kata Juru bicara UNICEF, James Elder, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Bocah 9 Tahun Selamat dalam Pelukan Ibunya yang Tewas di Reruntuhan Bangunan Akibat Gempa Turki
Baca juga: Turki dalam Keadaan Darurat: Terjadi Bentrok dan Penjarahan akibat Stok Makanan Menipis Pascagempa
Elder memperingatkan bahwa bahkan tanpa angka yang diverifikasi, secara tragis, jelas bahwa angka tersebut akan terus bertambah.
Sementara, menurut laporan TRT, para tim penyelamat berhasil menyelamatkan Muhammed Cafer Cetin (18) dari puing-puing banguan, 198 jam setelah gempa menghancurkan tempat tinggalnya.
Butuh Pengetatan Aturan Konstruksi
Erdogan mengatakan, penegakan peraturan bangunan yang lebih ketat diperlukan di negara itu setelah gempa kuat yang mengguncang Turki selatan, pekan lalu, menewaskan puluhan ribu orang.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Erdogan mengatakan, bangunan yang runtuh mengingatkan pemerintah akan perlunya aturan konstruksi yang lebih ketat.
Dia menambahkan, pemerintahnya akan terus bekerja sampai orang terakhir diselamatkan dari reruntuhan di daerah yang dilanda gempa.
Lebih Banyak Bantuan Mencapai Suriah
Sementara, bantuan untuk korban gempa terus berdatangan.