Jusi juga menuturkan agar screening dilakukan dengan benar agar bisa diketahui apakah anak-anak memiliki komorbid.
"Nanti ditanya ada komorbid atau tidak dengan bahasa yang mudah dimengerti."
"Karena anak-anak juga bisa mempunyai komorbid bahkan stroke dan diabetes."
"Terlebih anak yang difabel harus didampingi orangtua karena kadang yang tahu bahasa anak yang orangtuanya," tuturnya. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Tahun Depan Mulai Dibangun! Semarang Bakal Miliki Krematorium Bagi Umat Hindu
Baca juga: Kecelakaan Kerja di Semarang - Buruh Bangunan Tewas Tersengat Listrik, Terpental dari Lantai 2
Baca juga: Muktamar NU di Lampung - Ketua PCNU Kudus Harap Pemilihan Gunakan Sistem Ahlul Halli Wal Aqdi
Baca juga: Yuni Kartika Terpilih Jadi Ketua Umum PBSI Kudus Periode 2021-2025