Penanganan Corona

Evaluasi Tahap III PTM Terbatas di Semarang, Terapkan Tes Sampling PCR Kepada Siswa dan Guru

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Puskesmas Ngaliyan melakukan random sampling tes PCR kepada 30 siswa serta tiga guru dan tendik di SMP Negeri 16 Semarang, Senin (13/12/2021).

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - DKK Semarang melakukan evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) dalam rangka mengantisipasi terjadinya klaster di sekolah.

Evaluasi tahap tiga masih sama seperti evaluasi sebelumnya.

Petugas Puskesmas melakukan random sampling ke sejumlah sekolah. 

Baca juga: Takut Dititipi Bom, Sopir Truk Serahkan Kardus ke Polisi Semarang. Saat Dibuka, Ada Sabu 8 Kilogram

Baca juga: Libur Nataru, Pengelola Mal Semarang Yakin Bisa Dongkrak Jumlah Pengunjung, 75 Persen Sudah Bagus

Baca juga: Warga Lamper Tengah Kota Semarang Minta Embung Resapan, Bosan Selalu Kebanjiran saat Hujan Deras

Baca juga: Kecelakaan Maut di Semarang - Polisi Cepek Tewas Tersambar Truk Boks, Berikut Kata Saksi Mata

Semisal Puskesmas Ngaliyan yang mengunjungi SMP Negeri 16 Semarang untuk melakukan random sampling tes PCR kepada 30 siswa serta 3 guru maupun tenaga kependidikan pada Senin (13/12/2021). 

Petugas Puskesmas Ngaliyan, Reyininda Agustyafi mengatakan, sampling PCR di SMP Negeri 16 Semarang sudah dilakukan beberapa kali untuk evaluasi.

Ini merupakan evaluasi tahap tiga guna mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.

Jika ditemukan sampel positif, petugas Puskesmas akan menindaklanjuti tracing atau penelusuran baik di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal. 

"Apabila alamat rumah dari pihak yang positif, baik siswa atau guru di luar wilayah kerja kami yang melakukan sample swab, kami akan menindaklanjuti atau meneruskan ke Puskesmas lain," sambungnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (13/12/2021). 

Semakin rutin sampling swab dilakukan, dia berharap tidak ada klaster di sekolah yang menjadi wilayah binaan Puskesmas Ngaliyan. 

Adapun kasus Covid-19 di Kota Semarang saat ini sudah terbilang sedikit.

Berdasarkan data Pemkot Semarang pada laman siagacorona.semarangkota.go.id, hingga Senin pukul 14.00, terdapat 4 kasus tersisa.

Tiga di antaranya merupakan warga Semarang dan satu merupakan warga luar kota.

Jumlah itu naik dari hari sebelumnya hanya dua kasus.

Bahkan, sempat hanya ada satu kasus pada akhir pekan lalu. 

Kepala DKK Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, persentase temuan positif atau positif rate di Kota Semarang sudah sangat kecil.

Halaman
12

Berita Terkini