"Sebelum mengonsumsi serum, saya sakit parah, bahkan sudah koma."
"Parahnya, keluaraga saya juga sudah menggelar Yasinan."
"Itu karena saya tidak ada harapan hidup, lantaran terkena diabetes," tuturnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (17/4/2021).
Diakuinya pada 2017, ia masuk rumah sakit 14 kali, dan koma pada 2018.
Kondisi kakinya juga rusak karena diabetes basah yang ia derita.
"Khomar datang, awalnya saya tolak karena saya sudah frustasi."
"Akhirnya saya terima tawaran ia untuk merawat saya selama sebulan," kata Sasongko.
Setelah menjalani perawatan dan mengkonsumi serum ular selama sebulan, Sasongko mulai pulih.
"Luka di kaki saya yang akan diampuatsi mulai sembuh, kadar gula di tubuh saya juga normal."
"Sampai sekarang saya masih mengonsumsi serum ular buatan Khomar," katanya.
Ditambahkan Sasongko, ratusan orang sudah mencoba serum buatan Khomar dan sembuh dari penyakitnya.
"Yang saya herankan, Khomar tidak pernah mau dihargai nominal, tidak hanya dengan saya."
"Kepada semua orang yang datang untuk menyebuhkan penyakitnya," tambahnya. (Budi Susanto)
Baca juga: Tidak Ada Penindakan! Ini Bentuk Operasi Keselamatan Polres Purbalingga Hingga 25 April 2021
Baca juga: Di Somawangi Banjarnegara Inilah, Emak-emak Bikin Kerajinan Tikar Pandan, Begini Cerita Mereka
Baca juga: Mulai Pekan Depan Secara Acak, Tes GeNose C19 Terhadap Penumpang di Terminal Kota Tegal
Baca juga: Ini Sanksi Tegas Bagi ASN yang Mudik di Jateng, Paling Ringan Potongan TPP Selama Tiga Bulan