TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Program vaksinasi tahap pertama di Kabupaten Blora sudah selesai.
Jadi, hanya terdapat 2.579 tenaga kesehatan (nakes) yang divaksin.
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Blora, Henny Indriyanti mengatakan, sasaran nakes di Blora yang harusnya menerima vaksin, yakni 3.981 orang.
• 5 Berita Populer: Penemu Rasa Indomie Meninggal-Polres Blora Gagalkan Penyelundupan Pupuk Bersubsidi
• Operasi Yustisi Bakal Berlanjut Hingga Tiga Bulan, Saat Ini Sudah Tindak 22.410 Pelanggar di Blora
• Polisi Hentikan Truk Berisi 18 Ton Pupuk Bersubsidi Asal Tuban, Hendak Diedarkan di Blora
• Karena Belum Cukup Umur, Mendominasi Permintaan Dispensasi Nikah Sepanjang 2020 di Blora
Sementara jika berdasar pada Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK) sasarannya sebanyak 3.910 tenaga kesehatan.
Dari jumlah nakes di SISDMK, akhirnya masih harus dikurangi lagi.
Misalnya saja tenaga kesehatan yang berstatus penyintas Covid-19 tidak turut menjadi penerima vaksin lantaran antibodinya sudah terbentuk.
Jumlah tenaga kesehatan penyintas Covid-19 di Blora terdapat 417 orang.
Selain itu, nakes yang tidak masuk kategori sebagai peserta vaksin yakni tenaga kesehatan yang memiliki komorbid.
Pada kategori ini, kata Henny, jumlahnya mencapai 365 tenaga kesehatan.
Untuk komorbid terbanyak yakni hipertensi dan diabetes melitus.
"Kemudian untuk tenaga kesehatan yang sedang promil (program hamil), hamil, dan menyusui jumlahnya ada 360 orang."
"Mereka juga tidak divaksin."
"Dari form screening memang tidak divaksin karena saat uji klinis menggunakan relawan yang semua sehat, tidak ada yang hamil, penyakit komorbid."
"Ini vaksin baru jadi harus hati-hati," kata Henny kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (29/1/2021).
Setelah jumlah sasaran nyata vaksin dikurangi jumlah penyintas, pemilik komorbid, dan tenaga kesehatan yang hamil, sasaran inklusi vaksinasi tahap pertama menyasar 2.839 nakes.
Namun pada praktiknya hanya terdapat 2.579 tenaga kesehatan yang divaksin.
Berhubung jumlah nakes yang divaksin masih di bawah sasaran inklusi, pihaknya saat ini tengah mengecek satu per satu di setiap fasilitas pelayanan kesehatan.
"Ya ini kami cek satu per satu di tiap fasyankes."
"Kesulitannya kadang nakes sudah daftar di SISDMK, tapi pekerja mandiri tidak tergabung di fasyankes sehingga sulit untuk melacak," ujar dia.
Diketahui, vaksinasi tahap pertama di Blora menyasar tenaga kesehatan dimulai sejak 25 Januari 2021.
Saat itu, yang pertama divaksin adalah Bupati Blora Djoko Nugroho.
Sebagai orang pertama yang disuntik vaksin, Kokok sapaan akrabnya, meyakinkan kepada seluruh elemen masyarakat Blora bahwa vaksin aman. (Rifqi Gozali)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
• Terbongkar, Penipuan Berkedok Kirim Struk Transfer Palsu, Korban Warga Bulu Temanggung
• Main Judi Kartu Ceki, Seorang Perangkat Desa Ditangkap Polisi di Ngadirejo Temanggung
• Hingga Rabu, Cakupan Vaksinasi Covid di Brebes Paling Rendah di Jawa Tengah. Baru 20 Nakes Divaksin
• Tujuh Bulan Tanpa Kejelasan, Keluarga Korban Pencabulan Datangi Polres Brebes: Dia Nangis Terus