TRIBUNBANYUMAS.COM, SLAWI - Meningkatnya status Kabupaten Tegal menjadi wilayah zona merah penyebaran Covid-19, membuat penerapan protokol kesehatan semakin diperketat. Terutama, di objek Wisata yang sampai saat ini masih tetap beroperasi.
Objek wisata di Kabupaten Tegal yang tetap beroperasi meski kasus Covid-19 terus meningkat di antaranya objek wisata Guci, Waduk Cacaban, dan Purwahamba Indah (Pur'in).
Menurut Kepala UPTD Objek Wisata Guci Ahmad Hasib, untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 di area objek wisata Guci, pihaknya bekerja sama dengan TNI, Polri, dan Satpol PP, mengadakan razia masker. Belum lama ini, dalam razia yang digelar, pihaknya menemukan 12 pelanggar.
Sementara itu, terkait layanan wisata, ia menyebut, pihaknya mematuhi semua aturan yang telah ditetapkan Satgas Covid-19 atau pun Pemkab Tegal.
• Mulai Hari Ini, Tak Pakai Masker saat Terjaring Razia di Karanganyar Didenda Rp 20 Ribu
• HUT Ke 75 TNI, Ganjar: Strategi Tempur TNI Harus Diaplikasikan untuk Tangani Wabah Covid-19
• Mulai Pekan Depan, Hasil PCR Covid-19 di RSUD Dr Soeselo Slawi Bisa Keluar di Hari Tes
• Hingga 4 Oktober 2020, Ada 73 Santri di Banyumas Dinyatakan Sembuh Covid-19
Namun, untuk saat ini, memang belum ada imbauan atau perintah untuk menutup objek wisata. Sehingga, sampai saat ini, meski kasus Covid-19 semakin meningkat, objek wisata Guci tetap beroperasi seperti biasanya.
"Sampai hari ini, kami masih diperkenankan membuka layanan wisata. Seperti di Guci, waduk cacaban, dan Pur'in. Namun, dengan catatan, harus menaati protokol kesehatan. Tapi, kami juga melakukan pembenahan ulang terkait sarana dan prasarana protokol kesehatan," ungkap Hasib, Senin (5/10/2020).
Pembenahan yang dimaksud, lanjut Hasib, yaitu menggencarkan sosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan menggunakan pengeras suara serta banner berisi imbauan. Diharapkan, lewat media tersebut, masyarakat lebih patuh lagi.
Langkah kedua, patroli yang dilaksanakan oleh Satgas Kepatuhan dan petugas satpam di Guci lebih digencarkan.
Patroli yang dilakukan, semisal memberikan imbauan kepada pengunjung supaya memakai masker, menjaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun.
Patroli pun dilakukan menyeluruh, tidak hanya di Guci tapi juga objek wisata di sekitarnya, termasuk vila, atau penginapan.
"Jumlah pengunjung memang tidak kami batasi tapi saat ini, kami lebih selektif kepada pengunjung. Marketing pun kami ubah, yaitu ketika ada yang bertanya ke saya, Pak objek wisata Guci apakah dibuka? Ya saya jawab buka, tapi wilayah Kabupaten Tegal zona merah".
"Sehingga, pengunjung ini akan membertimbangkan secara alami apakah tetap berkunjung atau tidak. Sehingga, promosi kami saat ini tidak lagi mendatangkan pengunjung tapi lebih selektif lagi," jelasnya.
Jika dulu pihak pengelola Ojek wisata Guci masih memberi toleransi kepada pengunjung tak memakai masker, saat ini, tidak boleh lagi.
• HUT Ke 75 TNI, Ganjar: Strategi Tempur TNI Harus Diaplikasikan untuk Tangani Wabah Covid-19
• Kalah Telak 7-2 dari Aston Villa, Van Dijk Akui Lini Pertahanan Liverpool Rapuh
• Tak Gentar Hadapi Jurkam Nasional, Pasangan Bajo Andalkan Tim Kampanye Tikus Pithi di Pilkada Solo
• Beralasan Kasus Covid-19 Meningkat, Polisi Tak Keluarkan Izin Demo Buruh di Gedung DPR MPR Hari Ini
Hal tersebut, berlaku untuk semuanya, termasuk pedagang yang ada di objek wisata tersebut.
Bahkan dikatakan oleh Hasib, aturan bagi pedagang jauh lebih ketat lagi, yaitu saat ditemui tidak memakai masker, tidak menerapkan protokol kesehatan menjaga jarak, rajin mencuci tangan, maka harus pulang dan tidak boleh berjualan.