TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali melakukan sidak untuk mengecek proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Kali ini sidak yang dilakukannya di SMA Negeri 3 Semarang, Kamis (2/7/2020).
Sidak itu dimaksudkan untuk melihat proses validasi dan verifikasi data faktual.
Satu persatu dia mengecek terkait proses validasi dan verifikasi data.
• 17 Kecamatan Berzona Merah di Kabupaten Semarang, Mundjirin: Kalau Ditegur Ada Saja Alasannya
• Bupati Gerebek Tempat Hiburan Malam di Banyumas, Achmad Husein: Hari Ini Langsung Berikan SP2
• Dua Warga Wangon Positif Corona, Dinkes Banyumas: Hasil Rapid Test Mandiri di Laboratorium Prodia
• 108 Relawan Covid-19 Dinkes Jateng Mulai Bekerja Hari Ini
Tak hanya memastikan proses validasi berjalan lancar, Gubernur Jawa Tengah itu juga memastikan penerapan protokol kesehatan pada sekolah yang berada di Jalan Pemuda Semarang itu.
Ganjar melihat tidak ada kerumunan orangtua maupun calon siswa.
Mereka semua tertib mengantre, baik saat proses pengecekan data awal sampai akhir.
Untuk memecah kerumunan, pihak sekolah memperbanyak ruangan untuk proses validasi.
"Kami hanya ingin memastikan, protokol kesehatannya disiapkan agar tidak berkerumun."
"Serta, proses verifikasi faktualnya juga harus ketat dengan harapan data yang masuk benar adanya," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (2/7/2020).
Ganjar mengatakan, seluruh guru di SMA/SMK se Jawa Tengah dioptimalkan dalam proses pemeriksaan itu.
Dengan begitu, maka clearence data diharapkan dapat dilakukan.
Sehingga tidak ada lagi unsur manipulasi, kebohongan, aspal, dan sebagainya.
"Kami ingin menciptakan integritas."
"Jadi kalau ada yang mengatakan PPDB di Jawa Tengah lama dan terkesan bertele-tele, itu sebenarnya tidak benar."
"Kami sedang berhati-hati soal ini," tuturnya.
Ganjar menyebut, sudah ada temuan pelanggaran PPDB.
Sejak awal pendaftaran, temuan-temuan pelanggaran soal integritas sudah ditemukan.
"Temuan sudah ada, jumlahnya kami belum mendapat laporan."
"Kalau yang awal-awal kami berikan peringatan, tapi kalau temuannya saat validasi dan verifikasi ini, kami sudah berkomitmen secara jelas."
"Mohon maaf, kalau nanti terdapat pelanggaran,a da yang curang, kami coret langsung," ucapnya.
• Tiga ASN Disdikbud Terjaring OTT, Dugaan Pungli PPDB SMA di Bengkulu
• 6 Hari Sudah Terima 1.283 Aduan Proses PPDB Jateng, Begini Sikap Gubernur Ganjar Pranowo
• 30 ASN Pemprov Jateng Tertular Covid-19, Status OTG dan Jalani Isolasi di Hotel Kesambi Semarang
Ketegasan Ganjar soal integritas dalam PPDB didukung oleh orangtua dan calon siswa.
Menurut mereka, apabila ada orangtua atau calon siswa yang memalsu data demi bisa sekolah di SMA tertentu, maka harus dicopot.
"Prihatin ya, di zaman sekarang masih ada yang ngakalin (berbuat curang) seperti itu."
"Ini harus diperhatikan, karena ini sikap dan akan menjadi keteladanan."
'Kalau masih kecil anaknya diajarin seperti itu, ke depan akan jadi apa," kata Agus Prasetyo, orangtua siswa asal Plombokan Semarang.
Hal senada disampaikan Ahmad Fadhil, calon siswa di SMA Negeri 3 Semarang.
Menurutnya, kalau ada yang memalsu data, maka harus didiskualifikasi.
"Itu kurang baik. Kalau sekarang saja anaknya diajari seperti itu, nanti besar gimana?"
"Kan tambah rusak. Kalau ditemukan ada yang palsu, didiskualifikasi saja," katanya.
Fadhil yang masuk SMA Negeri 3 Semarang melalui jalur prestasi ini mengingatkan kepada kawan-kawannya untuk selalu jujur.
Menurutnya, kejujuran akan menuntun semuanya ke jalan yang benar.
"Kalau bisa jujur saja, sebab kalau jujur, pasti ditunjukkan jalannya oleh Tuhan," tutur atlet karate tingkat Popda Kota Semarang ini.
Sebelumnya diberitakan, pada jadwal yang sudah ditetapkan dalam petunjuk teknis (juknis) yang dikeluarkan Disdikbud Jateng, verifikasi dilakukan pada 1 hingga 8 Juli 2020.
Nampak beberapa orangtau dan calon peserta didik datang di SMA Negeri 3 Semarang untuk melakukan verifikasi.
Menurut Waka Komunikasi dan Kerja Sama SMA Negeri 3 Semarang, Arief Setyayoga, verifikasi dilakukan dengan menerapkan pembagian dengan nomor antrean.
Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya kerumunan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona.
"Verifikasi dibuka sejak pukul 08.00 hingga pukul 12.00 dengan pembagian setiap jamnya 5 calon peserta didik dan itu untuk semua jalur pendaftaran."
"Nomor urut itu diambil dari nomor urut siswa yang diterima," ungkapnya. (Muhammad Sholekan)
• Kantor Desa Rabak Digeruduk Warga, Kades Tak Bisa Dihubungi, Dugaan Penyelewengan Tiga Sumber Dana
• Kota Tegal Kembali Nol Kasus Covid-19, Jumadi: Bos Warteg Hari Ini Dinyatakan Sembuh
• Begini Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19, Berikut Biaya Mandiri di Rumah Sakit
• 17 Kecamatan di Jateng Belum Miliki SMA Negeri: Ganjar: Kami Mau Uji Coba Sekolah Jarak Jauh