Teror Virus Corona

Tracing Klaster Pasar Kobong, Dinkes Kabupaten Semarang Rapid Test 405 Pedagang Ikan, 40 Reaktif

Penulis: akbar hari mukti
Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas gabungan mendatangi pedagang agar mereka mengikuti rapid test yang dilakukan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 di Pasar Kobong, Jumat (22/5/2020) malam.

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pedagang ikan disasar untuk dilakukan rapid test oleh Dinkes Kabupaten Semarang dan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang.

Hal itu menyusul ditemukannya kasus positif corona dari klaster Pasar Ikan Rejomulyo atau Pasar Kobong Kota Semarang baru-baru ini.

"Tindak lanjut karena banyak klaster pasar yang dari hasil rapid dan swab positif corona, termasuk pasar Kobong Kota Semarang," jelas Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Semarang, Hasti Wulandari, di sela rapid tes di Pasar Babadan, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Kamis (4/6/2020).

Sedangkan ia menjelaskan, Dinkes Kabupaten Semarang melakukan tracing klaster Pasar Kobong sampai di puskesmas yang ada di Kabupaten Semarang.

Bagaimana Cara Masker dan Menjaga Jarak Mengurangi Risiko Penularan Virus Corona?

Diduga Stress Sepulang Jadi TKI, Seorang Pria Mutilasi Istrinya, Lalu Menangis Histeris

Merkurius dan Venus Akan Terlihat Jelas di Langit Sore Indonesia Hari Ini, Simak Cara Menyaksikannya

Teknisnya, petugas puskesmas di masing-masing wilayah di Kabupaten Semarang melakukan jemput bola kepada pedagang pasar, termasuk pedagang ikan untuk dilakukan rapid test.

"Karena bisa jadi pedagang itu mengambil ikan dari pasar Kobong dan dijual di sini. Ada yang dari sini ambil dari tengkulak, dijual di luar wilayah," papar Hasti.

Dari total 405 sampel rapid test periode kemarin, menurutnya sebanyak 10 persen sampel itu reaktif. Selanjutnya oleh Dinkes Kabupaten Semarang, mereka yang reaktif dilakukan tes swab untuk menentukan apakah positif atau negatif corona.

"Ada sekitar 40 sampel yang reaktif periode kemarin."

"Jika ada yang reaktif kami laporkan ke masing-masing puskesmas. Ada hasil 2 positif minggu kemarin dari hasil itu," paparnya.

Sementara rapid test serentak di pasar yang ada di Kabupaten Semarang itu, Hasti menambahkan, rencananya digelar di tujuh pasar berbeda.

Selain di Pasar Babadan, rapid test dilakukan antara lain di Pasar Karangjati, Harjosari, Bringin, Projo, Kembangsari, dan Suruh.

"Kuota rapid test itu di masing-masing pasar antara 40 sampai 50 sampel," jelasnya.

Adapun dalam rapid test ke pedagang di pasar Babadan Kabupaten Semarang, Hasti mengungkapkan dari 40 sampel semuanya non reaktif.

Lebih jauh Hasti mengatakan saat ini Dinkes Kabupaten Semarang juga masih menunggu 31 sampel hasil tes swab yang sebelumnya sudah dikirim ke Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga untuk dilakukan tes PCR.

Pengujian ini untuk mengetahui apakah orang tersebut terinfeksi virus Korona atau tidak.

Sampel swab tes itu diantaranya berasal dari hasil rapid test reaktif yang ditemukan di Ungaran Barat, Jambu, Kaliwungu, Suruh, Getasan, Gedangan Tuntang, dan klaster Pasar Kobong Semarang.

Selain itu juga ada dua hasil reaktif dari dua pelaku perjalanan dari Jawa Barat dan Jakarta yang saat ini diisolasi di rumah singgah di Ambarawa.

Mahasiswa Asal Ajibarang Banyumas Penyebar Foto Bugil Mantan Pacar Terancam 12 Tahun Penjara

Penularan Virus Corona di Solo Didominasi Transmisi Lokal, Pemkot Tetap Waspada Pendatang

Bermain Layang-layang Berujung Maut, Seorang Pria Tewas Tersengat Listrik

Balap Liar di Kulonprogo Yogyakarta, Polisi Sita Sembilan Motor Dari Siswa SMP Hingga SMA

"Sebagian ada yang sudah, dan sebagian ada yang prosesnya belum selesai," papar Hasti.

Lurah Pasar Babadan, Gatot Suwiknyo, menjelaskan, saat ini pedagang di pasar tersebut keseluruhan yang terdata mencapai 1.001 pedagang.

Jumlah itu ditambah dengan pedagang pasar pagi Babadan dan PKL kuliner malam.

Terkait antisipasi pedagang dan pengunjung Pasar Babadan, menurut Gatot sesuai instruksi Pemkab Semarang di antaranya pemasangan tempat cuci tangan, masker, juga pemasangan pamflet terkait aturan yang harus dipatuhi pedagang.

"Yang memiliki kios dan los ada 1.001, pasar pagi sekitar 140, PKL malam kuliner ada 15," jelas Gatot. (Ahm)

Berita Terkini