TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Sebanyak 396 mustahik di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, berdesakan menerima bantuan usaha dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Cilacap lewat Gebyar Mustahik Merdeka, Kamis (21/8/2025).
Mereka mendapatkan modal usaha berupa uang dan gerobak dagang.
Acara penyerahan bantuan usaha ini dihadiri juga Wakil Bupati Cilacap Ammy Amalia Fatma.
Dalam sambutannya, Ammy mengatakan, bantuan ini menjadi stimulus untuk memupuk jiwa wirausaha kecil di masyarakat.
"Alhamdulillah, Gebyar Mustahik ini sangat bermanfaat, semoga bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarga di Cilacap," ujarnya.
Baca juga: Kisah Tradisi Sidekah Kupat di Cilacap, Kearifan Lokal 500 Tahun untuk Hormati Prabu Siliwangi
Ammy berpesan agar bantuan modal dan sarana usaha ini dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menopang ekonomi keluarga.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap bersama Baznas memiliki banyak program pemberdayaan sehingga butuh sinergi dan kerja sama dengan masyarakat.
Sementara itu, Ketua Baznas Cilacap Irvan Rahmat menjelaskan, bantuan gerobak ini disesuaikan dengan jenis usaha penerima agar lebih tepat guna.
"Gerobaknya dibuat di Cilacap, harapannya bisa menjangkau masyarakat tidak hanya di wilayah kota tapi juga di desa," katanya.
Ia menambahkan, 90 persen muzaki atau pemberi zakat di Cilacap adalah ASN sehingga dukungan dari karyawan BUMN juga sangat diharapkan.
Irvan menegaskan, Baznas ingin, zakat dikenal lebih luas termasuk di kalangan milenial dan pelaku ekonomi kreatif.
Selain gerobak, program pemberdayaan juga mencakup pengembangan peternak domba, dan ke depan akan diarahkan ke ternak ayam.
Baca juga: Malam-malam Damkar Sidareja Cilacap Didatangi Warga, Diminta Evakuasi Sapi dari Saluran Irigasi
Salah satu penerima bantuan modal, Tuminah (61), mengaku bersyukur akhirnya memiliki gerobak sendiri untuk berjualan.
Sebelumnya, dia meminjam gerobak dari dari pihak lain.
"Alhamdulillah dapat gerobak, biasanya saya jualan jajanan dan minuman anak-anak di depan sekolah," ujarnya.
Tuminah bercerita, sudah berjualan selama empat tahun dengan omzet rata-rata hanya Rp70 ribu per hari.
Dengan adanya gerobak baru, ia berharap usahanya bisa lebih lancar dan menjadi sumber nafkah yang lebih baik bagi keluarganya. (*)