TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Pemerintah Desa Purwonegoro, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara membatasi akses masuk-keluar desa sampai dua pekan ke depan.
Setiap jalan akses masuk perkampungan ditutup atau diportal sehingga kendaraan tak bebas masuk apalagi keluar.
Setiap portal dijaga warga yang berkomitmen mengawal kebijakan Pemerintah Pusat maupun Pemkab Banjarnegara.
• Jangan Mudik! Makin Masif Dikampanyekan Pemprov Jateng, Ganjar: Ini Demi Keluarga Tercinta
• Penasaran Lockdown Local Full Kota Tegal, Gubernur Ganjar Tanya Jumadi, Begini Penjelasannya
• Bikin Kaget Warga, Tiwi Keliling Purbalingga Naiki Mobil Damkar, Sosialisasi Sekaligus Bagi Masker
• Nekat Gelar Resepsi Pernikahan, Wakapolres Kendal: Tak Segan Langsung Kami Bubarkan
Langkah berani di tengah banyaknya masyarakat yang masih menyepelekan bahaya virus corona, dilakukan.
Kepala Desa (Kades) Purwonegoro, Rendra Sabita Noris berpandangan, desa akan aman dari serangan virus corona jika tidak ada yang membawa dari luar.
Sebab desa sampai saat ini masih steril dari virus itu.
Masalahnya, banyak warga desa yang saat ini berada di daerah terjangkit semisal Jakarta.
Mereka dikhawatirkan akan pulang ke kampung halaman sehingga berpotensi penyebaran virus corona di desa akan meningkat.
Fenomena mudik tidak akan terelakkan.
Terlebih perekonomian di Jakarta sedang lesu sehingga berpengaruh terhadap nasib buruh asal daerah.
Ini rupanya yang menjadi kegelisahan pemerintah desa sehingga berani mengambil keputusan berat.
Bagaimanapun, sebagian warga di Desa Purwonegoro yang kini merantau di kota dan luar negeri punya keluarga yang dirindukan di kampung.
Tetapi di sisi lain, pihaknya tidak ingin penyebaran virus mematikan itu meluas hingga susah dikendalikan.
"Peraturan ini sudah diberitahukan ke warga di perantauan," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (27/3/2020).
• Tidak Bakal Ditilang, Dispensasi Khusus Perpanjangan SIM, Ini Penjelasan Lengkap Polda Jateng
• Saya Legowo Demi Keselamatan Orang Banyak, Hajatan Penikahan Berhenti Seketika di Kesugihan Cilacap
• Viral Petai Raksasa di Hutan Banjarnegara, Distankan: Keluarga Fabaceae Tapi Tidak Layak Konsumsi
• Identitas Lengkap PDP Virus Corona Diumbar di Medsos, Pemkab Cilacap Kecewa: Sungguh Tak Manusiawi
Pihaknya pun telah memberikan pengertian terkait kebijakan ini ke pihak keluarga dan masyarakat di perantauan.
Ia pun mengklaim tidak ada yang keberatan mengingat langkah ini untuk kebaikan bersama.
Ia pun mengingatkan warganya di perantauan untuk menaati peraturan ini.
Sebelum kebijakan ini diterapkan, ia berkata, ada sekira 45 pemudik yang sudah terlanjur pulang ke desa tersebut.
Tetapi ia memastikan mereka sudah melalui proses skrining kesehatan hingga dinyatakan sehat.
Mereka pun dipaksa berdiam diri di rumah sampai 14 hari dan terus dipantau kesehatannya.
Pihaknya masih memberikan toleransi bagi warga perantauan bisa pulang.
Namun dengan alasan darurat, semisal keluarga di kampung sedang sakit.
"Tapi sebelum sampai rumah harus cek kesehatan terlebih dahulu dan ada surat keterangan sehat," katanya.
Rendra kembali menegaskan siap dengan segala konsekuensi atas kebijakan tersebut.
Bagaimanapun ia merasa punya tanggung jawab untuk melindungi warganya dari paparan virus corona.
Rendra selama ini tak memungkiri sudah ada imbauan dari pemerintah agar warga menunda mudik ke daerah.
Tetapi imbauan itu tidak akan mempan tanpa diimbangi dengan peraturan yang mengikat.
Jika arus mudik tidak terkontrol, pemerintah di bawah akan kewalahan memantau Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang jumlahnya pasti melonjak drastis.
Ini belum menyoal keterbatasan jumlah tenaga kesehatan, serta sarana kesehatan yang memadai.
Baik untuk menangani ODP maupun pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona.
Upaya penanggulangan penyebaran virus itu pun akan semakin sulit ke depannya.
"Kalau desa tidak ikut bergerak untuk menanggulangi ini. Menunggu banyak ODP dampaknya nanti luar biasa," katanya.
• Pacar Pasien Positif Corona Kabur di Purbalingga, Kapolsek Rembang Pastikan Hoaks, Berikut Faktanya
• Khasiat Kayu Bajakah Kalimantan dan Ciu Wlahar, Bahan Membuat Hand Sanitizer Cegah Virus Corona
• Lockdown Local Full Bakal Diberlakukan di Tegal, Wali Kota: Dilematis Tapi Lebih Baik Saya Dibenci
• Pasien Positif Virus Corona Jateng Naik Dua Kali Lipat, Ganjar Minta Ketegasan Kepala Daerah
Paguyuban Diaspora Jateng
Kebijakan tersebut juga diperkuat dengan yang sedang dilakukan Pemprov Jateng.
Pemprov meminta agar para perantau yang ada di Jabodetabek untuk tidak pulang terlebih dahulu.
Hal itu dimaksudkan sebagai bagian mengantisipasi sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19).
'Nek Bisa Ora Usah Mudik, Ben Virus Corona Ne Ora Piknik'
Begitu tulisan imbauan dari Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah melalui media sosial.
Kepala Badan Penghubung Jateng, Moh Wachju Alamsyah menuturkan, pihaknya baru sebatas memberikan imbauan untuk tidak pulang kampung.
Belum ada larangan tegas dari pemerintah agar diaspora Jateng tidak melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman.
"Kami imbau kepada masyarakat Jawa Tengah di Jabodetabek."
"Imbauan ini kami sebar melalui media sosial (medsos) dan paguyuban masyarakat Jateng," kata Alamsyah kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (27/3/2020).
Menurutnya, biasanya imbauan seperti itu akan tersebar di seluruh anggota paguyuban.
Dari paguyuban masyarakat Jawa Tengah bakal diteruskan ke paguyuban masyarakat tingkat kabupaten/kota.
Pihaknya kesulitan ketika mendata keseluruhan warga Jawa Tengah yang ada di Jabodetabek.
Pasalnya, beberapa warga tidak bergabung dengan paguyuban yang ada.
Namun, pihaknya telah meminta ke setiap paguyuban untuk mendata jumlah warga yang ada di Jakarta Raya.
"Kami tidak melarang, namun lebih baik ditunda terlebih dahulu pulang kampungnya," jelasnya.
Ia juga meminta warga Jateng di Jabodetabek untuk mentaati pemerintah setempat agar menerapkan physical distancing dengan berdiam di rumah.
Serta tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak. (Khoirul Muzakki)
• Penting Biar Makin Paham, Lima Tahapan Edukasi Anak tentang Virus Corona
• Milla Diminta Mengkarantina Diri di Rumah, Saat Dicek Suhu Tubuhnya Capai 37 Derajat Celcius
• Mengintip Keajaiban Potensi Lokal Banyumas, Ciu Wlahar Dilirik Bupati Banyumas Bikin Hand Sanitizer
• Merasa Direndahkan Anggota DPRD Blora, TKW Asal Cilacap di Hongkong Bikin Surat Terbuka