Kebakaran di Blora

Kisah Pengungsi Kebakaran Sumur Minyak Blora, Tidur Beralas Tikar Kedinginan: Kami Butuh Alat Mandi

Sekitar 50 Kepala Keluarga (KK) masih berada di pengungsian pada hari ketiga pascakebakaran. Mereka mengaku bersyukur karena aman.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Daniel Ari Purnomo
IQBAL
WARGA DI PENGUNGSIAN: Sejumlah warga saat berada di tempat pengungsian sementara di Balai Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora, Selasa (19/8/2025). Sekitar 50 keluarga terpaksa mengungsi setelah sumur minyak ilegal di dekat rumah mereka terbakar hebat sejak Minggu. (TRIBUNJATENG/IQBAL) 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Raut wajah cemas dan gelisah masih menyelimuti puluhan warga di posko pengungsian Balai Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Selasa (19/8/2025).

Sudah dua malam mereka meninggalkan rumah, mengungsi akibat kebakaran hebat sumur minyak ilegal di dekat permukiman mereka.

Hingga Selasa pagi, api dilaporkan masih belum berhasil dipadamkan.

Baca juga: Video Detik-detik Kebakaran Sumur Minyak di Blora, 3 Orang Meninggal Dunia

Sekitar 50 Kepala Keluarga (KK) kini tersebar di beberapa titik pengungsian, sebagian besar di balai desa dan sebagian lainnya menumpang di rumah kerabat.

Tidur Kedinginan, Butuh Peralatan MandiĀ 

Salah seorang pengungsi, Suyarmi (42), menuturkan, ia terpaksa mengungsi demi keselamatan keluarganya.

Rumahnya hanya berjarak sekitar 100 meter dari titik api.

Meskipun harus tinggal di pengungsian dengan fasilitas seadanya, ia tetap merasa bersyukur karena berada di tempat yang aman.

"Pokoknya ini, ya, merasa nyamanlah daripada di sana (di rumah) kan takut. Alhamdulillah, di sini juga disediakan makan, yang penting kenyang," jelasnya.

Namun, ia mengaku ada beberapa kebutuhan mendesak yang belum terpenuhi, terutama untuk kebersihan diri.

"Peralatan mandi, Mas, yang belum ada. Kami butuh itu untuk mandi," tuturnya.

Harapan untuk Segera PulangĀ 

Suyarmi mengungkapkan, harapan terbesarnya dan juga para pengungsi lain saat ini sangat sederhana: api segera padam.

Ia mengaku selalu kepikiran dengan kondisi rumah yang ia tinggalkan.

Warga berharap bisa segera kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas seperti biasa.

"Ya, harapan saya, segera padamlah apinya," katanya.

lihat fotoUPAYA PEMADAMAN API: Sebuah ekskavator dikerahkan untuk menguruk tanah di lokasi kebakaran sumur minyak di Desa Gandu, Blora, Selasa (19/8/2025). Tanah tersebut akan digunakan untuk menutup titik sumber api, sebuah metode yang dipilih tim ahli untuk memadamkan kebakaran yang telah menewaskan tiga orang ini. (TRIBUNJATENG/IQBAL)
UPAYA PEMADAMAN API: Sebuah ekskavator dikerahkan untuk menguruk tanah di lokasi kebakaran sumur minyak di Desa Gandu, Blora, Selasa (19/8/2025). Tanah tersebut akan digunakan untuk menutup titik sumber api, sebuah metode yang dipilih tim ahli untuk memadamkan kebakaran yang telah menewaskan tiga orang ini. (TRIBUNJATENG/IQBAL)

Upaya Pemadaman Terus BerlangsungĀ 

Berdasarkan pantauan di lokasi, empat alat berat jenis ekskavator telah diterjunkan ke titik api.

Alat-alat berat tersebut tampak mengeruk tanah di sekitar lokasi.

Rencananya, tanah tersebut akan digunakan untuk menguruk dan menutup sumber semburan api, sesuai dengan metode yang disarankan oleh tim ahli.

Tragedi kebakaran sumur minyak ilegal ini diketahui telah menewaskan tiga orang warga dan menyebabkan dua lainnya mengalami luka bakar serius.

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved