Lipsus Pasar Wage
Dikonsep Modern, Revitalisasi Pasar Manis Purwokerto Justru Bikin Pedagang Pakaian Tersisih dan Lesu
Penatapaan Pasar Manis Purwokerto berkonsep modern tak menjamin penjualan pedagang pakaian ramai. Penjualan mereka justru makin sepi.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
TUNGGU PEMBELI - Pangkun (61), pedagang pakaian di lantai 2 Pasar Manis Purwokerto, Kabupaten Banyumas, menunggu pembeli, Senin (9/6/2025). Digitalisasi menjadi tantangan besar baginya untuk bersaing dengan pedagang di pasar online.
Ia bahkan mengaku masih bingung menggunakan telepon genggam.
"Pegang HP saja bingung, apalagi kalau harus jualan online. Gak bisa, saya," katanya.
Sepinya penjualan pedagang pakaian tak hanya dirasakan pedagang di Pasar Manis Purwokerto.
Keluhan senada juga disampaikan pedagang pakaian di Pasar Wage Purwokerto.
Kondisi pasar yang sepi bahkan membuat pedagang pindah ke lorong pasar yang justru membuat masalah baru bagi pedagang di dalam pasar.
Mayoritas pedagang pakaian di Pasar Wage Purwokerto juga merupakan pedagang yang sudah berumur.
Mereka mengaku gagap teknologi dan kesulitan jika harus berjualan di pasar online. (*)
Berita Terkait
Berita Terkait: #Lipsus Pasar Wage
Butuh Anak Muda Jadi Digital Agency Bantu Pedagang Pakaian di Banyumas Bersaing di Era Digital |
![]() |
---|
Rina Akui Jualan Online Lebih Menjanjikan Ketimbang Cara Konvensional |
![]() |
---|
Pemkab Banyumas Sediakan 'Joki' Medsos untuk Pedagang Pasar Wage Purwokerto, Saingi Live TikTok? |
![]() |
---|
Beda Nasib Pedagang di Pasar Wage Purwokerto: Satu Cuan Live TikTok, Lainnya Pasrah Tunggu Pembeli |
![]() |
---|
Jeritan Pedagang Pakaian di Pasar Wage Purwokerto yang Tersisih Karena Tren Belanja Online |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.