Berita Banyumas
Jeritan Pedagang Pakaian di Pasar Wage Purwokerto, Tersisih karena Maraknya Jualan Online
Priyo, pedagang pakaian di pasar sejak 1993 mengaku baru kali ini merasakan jualannya benar-benar lesu tak bergairah.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rustam Aji
Gatot menyebut, salah satu solusi adalah dengan menyediakan admin media sosial untuk masing-masing pasar.
Baca juga: Beda Nasib Pedagang di Pasar Wage Purwokerto: Satu Cuan Live TikTok, Lainnya Pasrah Tunggu Pembeli
"Kita edukasi dan rangkul anak-anak muda kreatif. Nanti ada pendampingan, jadi setiap pasar punya minimal satu admin untuk bantu pedagang yang gaptek," tambahnya.
Langkah ini diharapkan dapat membantu pedagang beradaptasi dengan pola belanja baru yang serba digital.
Namun, seberapa efektif rencana ini di tengah minimnya kesiapan pedagang sepuh, masih jadi tantangan tersendiri.
Cerita lain datang dari seorang seller sekaligus affiliator di tiktok, yaitu Rina Oktarina (52) menceritakan berjualan di online memang sangat menjanjikan baginya.
Berkaca dari kisah sukses jualan online.
Sebelum berpindah jualan online, dia adalah seorang penjual konvensional.
"Sebelumnya jualan baju di online saya jualan seserahan buat manten, habis itu saya merasa kurang berkembang dan sering scrol tiktok dan mulai belajar sendiri bagaimana jualan di online," katanya.
Dia mulai belajar mulai dari bikin akun dan ngonten di tiktok.
"Saya bikin dua akun, yaitu akun seller dan akun pemasaran sebagai afiliator," katanya.
Ia menceritakan keuntungan jualan online adalah marketnya seluruh Indonesia dengan jangkauan yang lebih luas.
"Atur jam sendiri gak kaya buka toko. Yang penting live. Lebih praktis, dan bisa ngatur sendiri. Minimal sehari live, pasti ada yang checkout. Apalagi kalau diatas tanggal 25 pasti rame. Bisa sehari pernah Rp200 ribu dapatnya," ungkapnya.
Ia biasanya menjual aneka kaos kemeja, kerudung dan alat rumah tangga.
Bahkan karena ketekunannya setidaknya ia kini bisa kredit motor.
"Bisa dimaksimakan di platform marketplace lain atau gabung sekali live 2 platform. Kalau hanya memgandalkan orang datang ke kita atau ke toko saya kira susah. Apalagi kalau ibu rumah tangga sangat peduli dengan promo beda Rp1000 sampai Rp2000 itu mempengaruhi dibanding harga normal," jelasnya.
Menurutnya jualan live itu gampang asal mau usaha dan belajar.(jti)
Fantastis! Warga Desa Batur Banjarnegara Sembelih 720 Hewan Kurban, Bayi pun Dapat Bagian |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Dilaporkan ke Bareskrim terkait Pengiriman Siswa ke Barak Militer |
![]() |
---|
Warga Tanya Syarat Cetak KK di MPP Banyumas, Ini Penjelasan Dindukcapil dan Nomor WA Penting |
![]() |
---|
Aduan Warga Soal Jalan Rusak di Kalibagor Direspons Cepat DPU Banyumas, Perbaikan Masuk Program |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.