Berita Banyumas

Konflik Pedagang Pasar Wage Purwokerto VS PKL Memanas, Merasa Rezekinya Diserobot

Pedagang Pasar Wage Purwokerto keluhkan sepinya pembeli akibat PKL luar pasar. Dinas Perdagangan Banyumas siap batasi jam operasional PKL.

TRIBUN BANYUMAS/ PERMATA PUTRA SEJATI
PEDAGANG PASAR WAGE: Aktivitas pedagang yang berada di lorong Pasar Wage, Purwokerto, Rabu (4/6/2025). Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Perdagangan akan melakukan penataan ulang para pedagang Pasar Wage yang berada di area lorong pasar dan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Jalan Vihara. 

"Karena pembeli jadinya cuma di luar saja," kata Yance.

"Mereka tidak masuk, kita yang di dalam jadi tidak laku," imbuhnya.

Keluhan senada juga dirasakan pedagang lainnya.

Sementara itu, Kosim (55) adalah pedagang pisang di Jalan Vihara.

Ia merasa area jualannya tidak terlalu bermasalah.

Namun, ia sepakat bahwa pedagang di lorong-lorong pasar memang perlu ditertibkan.

Plt Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Banyumas adalah Gatot Eko Purwadi.

Saat dikonfirmasi pada Rabu (4/6/2025) hari ini, ia mengakui adanya situasi yang memicu kecemburuan sosial tersebut.

Ia menepis anggapan adanya gejolak besar.

Namun, ia membenarkan bahwa keluhan dari pedagang di dalam pasar sangat bisa dipahami.

"Karena ada persoalan pedagang yang di dalam pasar merasa dirugikan," jelas Gatot.

"Apalagi yang di luar bisa jualan 24 jam," lanjutnya.

"Sementara yang di dalam sepi pembeli," kata Gatot.

"Wajar kalau mereka protes," imbuhnya.

Ia juga meluruskan bahwa pedagang di lorong sebenarnya sudah memiliki tempat di dalam pasar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved