Berita Banyumas

Penjualan Sapi Jelang Idul Adha di Banyumas Lesu, Peternak Sebut Efek Efisiensi

Salah satu peternak di wilayah Purbadana, Kecamatan Kembaran, Fajar Ahmad Widodo (39), menyebutkan tren penurunan ini terjadi karena alasan efisiensi

Permata Putra Sejati/ Tribunbanyumas.com
SAPI KURBAN, Sapi-sapi yang berada di kandang Sapikus, Purbadana, Kecamatan Kembaran, Rabu (21/5/2025). Menjelang Iduladha 2025, penjualan sapi kurban di sejumlah peternakan wilayah Banyumas mengalami perlambatan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Menjelang Iduladha 2025, penjualan sapi kurban di sejumlah peternakan wilayah Banyumas mengalami perlambatan. 


Salah satu peternak di wilayah Purbadana, Kecamatan Kembaran, Fajar Ahmad Widodo (39), menyebutkan tren penurunan ini terjadi karena alasan efisiensi pembeli dan kondisi ekonomi masyarakat yang lesu. 


"Penjualan menurun karena efisiensi. 


Kalau tahun lalu penjualan masih normal, bahkan mendekati Iduladha bisa sampai 200 ekor," ujar Fajar saat ditemui Tribunbanyumas.com di kandang Sapikus miliknya, Rabu (21/5/2025).


Tetapi tahun ini sudah dekat-dekat Iduladha, penjualan sapi di kandangnya hanya mencapai angka 100 ekor. 


Namun tahun ini, pergerakan penjualan cenderung lambat.


"Ekonomi juga sedang lesu. 


Apalagi isu PMK (penyakit mulut dan kuku) masih ada. 


Tapi sekarang semua sapi sudah divaksin dan rutin penyemprotan disinfektan," jelas Fajar.

Baca juga: Apakah Anggaran Penyelenggaraan Pilkada Kudus Kebanyakan? Masih Sisa Rp 6,7 Miliar


Saat ini, ia memiliki sekitar 100 ekor sapi yang siap dijual, dan sekitar 95 persen di antaranya sudah dibayar uang muka (DP) oleh pembeli. 


Mayoritas pembeli berasal dari wilayah sekitar seperti Purbalingga, Purwokerto, dan Cilacap.


Fajar mengungkapkan, sekitar 85 persen dari sapi yang tersedia adalah jenis sapi Madura dan sapi Bali. 


Menurutnya, sapi Madura lebih diminati karena tidak terlalu banyak lemak.


Untuk harga, sapi Bali dengan berat 260–270 kg dibanderol antara Rp19 juta hingga Rp27 juta. 


Sedangkan sapi dengan bobot besar antara 450–500 kg bisa mencapai harga Rp27 juta hingga Rp28 juta. 


Selama perawatan, sapi-sapi tersebut diberikan pakan khusus, vitamin, serta disinfeksi secara rutin.


Penurunan tren kurban juga dirasakan warga. 


Salah satunya, Ambarwoto, warga Kelurahan Sumampir, Purwokerto.


"Tahun lalu di masjid tempat saya tinggal ada 7 sapi kurban, tahun ini cuma 4. 


Tidak tahu kenapa," ujarnya. (jti) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved