LIPSUS Koperasi Banyumas
Tantangan Koperasi Merah Putih Menurut Akademisi Unsoed Purwokerto: Memastikan Keberlangsungan
Akademisi Unsoed Purwokerto Dicky Satria Ramadhan mengungkap tantangan Koperasi Merah Putih, di antaranya keberlangsungan.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
Menurut Dicky, penting menyiapkan SDM pengurus. Jika perlu, mereka diberi pelatihan sebelum mengelola Koperasi Merah Putih yang akan dibentuk.
Baca juga: Telah Terbentuk 157 Koperasi Merah Putih di Banyumas, Setiap Desa dan Kelurahan Ada Satu
Kemudian, dari sisi manajemen, koperasi harus dikelola secara akuntabel.
Mengingat Koperasi Merah Putih bukan proyek jangka pendek, Dicky menilai, Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) maupun Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) tidak mengandalkan APB dan dana desa sebagai sumber pendanaan.
Apalagi, tujuah pembentukan koperasi adalah kemandirian.
Menurut Dicky, harus ada audit secara berkala terhadap pengelolaan Kopdes Merah Putih maupun KKMP.
Pengurus Koperasi Merah Putih juga harus dilatih membuat laporan keuangan yang akuntabel.
Soal bidang usaha, menurut Dicky, sebenarnya perlu uji coba untuk mengetahui.
Apalagi, potensi di setiap wilayah berbeda.
Di Banyumas, menurutnya, lebih banyak koperasi konsumsi dan pertanian karena bermanfaatkan dalam memasarkan produk warga.
Sementara, potensi di Purbalingga lebih kepada pengolahan.
Baca juga: Sukses Koperasi di Banyumas Kopipo: Rutin Ekspor Gula Kristal ke Eropa, Tanggung Iuran BPJS Anggota
Dicky juga menyoroti soal keberlanjutan usaha koperasi.
Itu sebabnya, menurut dia, Koperasi Merah Putih harus bisa mengahadapi tantangan zaman, baik dari segi usaha maupun pengelolaan.
Dia juga berharap, Kopdes Merah Putih bisa menggandeng anak muda, semisal Karangtaruna.
Menurutnya, anak muda unggul dalam SDM dan melek digital.
Digitalisasi, kata Dicky, penting di era modern seperti sekarang ini, baik dari segi pengelolaan maupun pemasarna usaha.
"Poinnya adalah, memberdayakan SDM, mengupayakan keberlanjutan dari koperasi tersebut melalui produk unggulan, dan perkembangan teknologi tidak pernah terhenti sehingga program harus fleksibel, jangan hanya mematok satu," kata dia. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/20052025-kampus-unsoed-purwokerto.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.