Korupsi Pertamina

Pertashop Terancam Gulung Tikar, Penjualan Pertamax Turun 50 Persen Imbas Kasus Pertamax Oplosan

Penjualan Pertamax di Pertashop turun 50 persen imbas dugaan korupsi dalam Pertamax oplosan yang dibongkar Kejagung.

Editor: rika irawati
Tribunbanyumas.com/Desta Leila Kartika
CEK BBM - ILUSTRASI. Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Taufiq Kurniawan, mengecek jenis BBM dari warnanya di SPBU Gatsu (Gatot Subroto), Debong Kulon, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Kamis (6/3/2025). Kasus dugaan korupsi Pertamax oplosan di Pertamina menurunkan penjualan Pertamax di Pertashop hingga 50 persen. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BENGKULU - Kasus Pertamax oplosan yang dibongkar Kejaksaan Agung (Kejagung) berimbas pada turunnya penjualan bahan bakar minyak (BBM) tersebut di Pertashop.

Ketua Umum Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven mengatakan, penjualan Pertamax di Pertashop turun hingga 50 persen.

"Hampir di seluruh Indonesia, termasuk Bengkulu, anggota kita mengeluhkan kurangnya pembeli pada jenis bahan bakar Pertamax."

"Kayaknya, sejak adanya kasus tersebut, masyarakat mulai beralih ke bahan bakar lain," kata Steven, Rabu (12/3/2025), dikutip dari Kompas.com

Baca juga: Pertamina Akui Pertamax Campur Air di SPBU Pucang sawit Solo, Siap Ganti Rugi Pengendara

Jika terus berlangsung, kata Steven, kondisi ini akan membuat Pertashop gulung tikar.

Cek Langsung ke TBBM Pertamina

Untuk memastikan kualitas Pertamax, Steven telah mengunjungi terminal bahan bakar minyak (TBBM) Pulau Baai, Bengkulu, milik Pertamina

Di tempat ini, Steven melihat langsung kondisi dalam depot, mulai dari laboratorium hingga ke area pengisian BBM. 

"Hasil kunjungan ini, kami menyimpulkan bahwa produk yang diterima, disimpan, kemudian disalurkan oleh Fuel Terminal Pulau Baai telah melalui beberapa tahapan pemeriksaan yang ketat."

"Alurnya, pengantaran BBM oleh kapal tongkang dilengkapi COQ (certificate of quality), di mana di dalam satu bundel berkas pengantar tersebut lengkap dengan spesifikasi produk BBM yang dibawa dan pengambilan master sampel yang dilakukan inspeksi/pemeriksaan ulang di laboratorium," bebernya. 

Menurunnya pembelian Pertamax dibenarkan oleh Imamsyah, warga Kota Bengkulu. 

Baca juga: Kasus Pertamax Oplosan: Pertamina Berpotensi Hadapi Class Action, LBH Jakarta Terima 590 Aduan

Menurutnya, Pertamina harus melakukan koreksi secara mendalam atas lukanya hati rakyat. 

Dia mengatakan, sejumlah pelanggan setia Pertamax di Provinsi Bengkulu mengaku kecewa atas kasus korupsi lewat cara mengoplos Pertalite menjadi Pertamax. 

Bahkan, seandainya ada SPBU selain Pertamina, mereka bakal berhenti menggunakan BBM produk Pertamina.

"Korupsi pengoplosan Pertamax oleh petinggi Pertamina sangat melukai hati rakyat."

"Rasanya, ingin kasih pelajaran, berhenti menggunakan produk-produk Pertamina, namun Bengkulu tidak ada SPBU kecuali Pertamina," keluh Imamsyah, pelanggan Pertamax. (Kompas.com/Firmansyah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjualan Pertamax Turun 50 Persen, Pertashop Terancam Bangkrut".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved