Pabrik Narkoba

Gerebek Pabrik Narkoba Terbesar di Jawa Barat, Polisi Amankan 1 Ton Tembakau Sintesis

Polisi menggerebek pabrik tembakau sintesis yang masuk golongan narkotika di wilayah Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025).

Editor: rika irawati
PEXELS/KAT WILCOX
ILUSTRASI GARIS POLISI - Polisi menggerebek pabrik pembuatan tembakau sintesis yang masuk golongan narkotika di wilayah Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025). Dari tempat itu, polisi menyita barang bukti 1 ton tembakau sintesis. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BOGOR - Polisi menggerebek pabrik tembakau sintesis yang masuk golongan narkotika di wilayah Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025).

Dari penggerebekan itu, polisi mengamankan 1 ton tembakau sintesis.

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menyebut, pabrik tersebut sebagai laboratorium clandestine atau laboratorium pabrik narkotika.

Baca juga: Pabrik Narkoba Senilai Rp2 Triliun Digerebek di Bali, Siapkan Hasish dan Happy Five untuk Tahun Baru

Pabrik ini disebut pabrik narkoba terbesar di Jawa Barat. 

"Barang bukti yang ditemukan adalah narkotika golongan I, jenis tembakau sintetis. Jumlahnya kurang lebih 1 ton," ungkap Rio melalui keterangan tertulisnya. 

Rio menjelaskan, penggerebekan dilakukan jajarannya dengan Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat. 

Namun, ia belum merinci jumlah orang yang ditangkap dalam penggerebekan laboratorium tersebut. 

"Barang bukti 1 ton narkotika kini sudah diamankan petugas. Pihak kami masih melakukan pengembangan terkait berapa orang yang terlibat dalam memproduksi narkotika di laboratorium di Sentul itu," tambahnya. 

Baca juga: Penggerebekan Seret Pesepak Bola Radja Nainggolan: Polisi Temukan Uang Rp6 Miliar dan 2,7 Kg Kokain

Rilis resmi terkait pabrik tembakau sintesis ini akan disampaikan hari berikutnya, karena pihaknya masih menyusun laporan. 

"Besok releasenya karena lagi susun laporan," kata Rio. (Kompas.com/Afdhalul Ikhsan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Gerebek Pabrik Narkotika di Sentul, BB 1 Ton Tembakau Sintesis".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved