Longsor Petungkriyono

8 Dusun di Petungkriyono Pekalongan Masih Terisolasi akibat Longsor, Bantuan Dikirim Pakai Katrol

Delapan dusun di empat desa di Petungkriyono terisolasi akibat longsor Pekalongan yang terjadi pada Senin (20/1/2025) pekan lalu.

Penulis: Indra Dwi Purmomo | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/INDRA DWI PURNOMO
BANTUAN DIKATROL - Bantuan bahan makanan bagi warga Dukuh Tembelan, Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, dikatrol melewati jembatan yang putus, Rabu (29/1/2025). Dukuh Tembelan terisolasi setelah satu-satunya jembatan menuju permukiman tersebut putus diterjang banjir bandang, Senin (20/1/2025) malam. 

"Alat berat saat ini di Kecamatan Petungkriyono ada 10 unit, 8 alat berat menangani jalur ke arah Doro, dan membuka jalan darurat."

"Untuk dua alat berat ke Desa Yosorejo, Sawang ronggo, dan Sangodadi yang masih terisolir," tambahnya.

Bantuan Dikirim Lewat Katrol

Sementara itu, satu di antara dukuh yang terisolasi adalah Dukuh Tembelan di Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.

Mereka terisolir setelah Jembatan Tembelan Kali Welo, yang menjadi akses utama warga Petungkriyono, putus.

Akses lain menuju daerah ini hanya bisa lewat Kabupaten Banjarnegara.

Warga dan kepolisian sebenarnya telah membuat jembatan bambu sementara untuk pengiriman logistik.

Namun, jembatan tak bisa digunakan saat cuaca buruk dan kabut tebal menyelimuti daerah tersebut.

Hingga akhirnya, bantuan dikirim menggunakan katrol melintasi jembatan yang memiliki ketinggian sekitar 50 meter dari sungai.

"Jadi, warga laki-laki perempuan sama saja, jalan kaki naik turun dibawah jembatan membawa logistik, sehingga membutuhkan ekstra kehati-hatian karena aliran sungai tidak bisa diduga, dan melewati jembatan darurat menggunakan bambu."

"Lima hari setelah kejadian longsor, ada bantuan tambang dari donatur untuk menarik logistik dan ini memperingan pengiriman logistik," kata Bambang Prasetyo, warga Tembelan.

Baca juga: Viral Suasana Allo Coffee di Petungkriyono Pekalongan Jadi Tempat Berteduh Sebelum Longsor Terjadi

Setelah bantuan sampai ke seberang jembatan, ada warga yang menunggu dan membawa bantuan menggunakan motor menuju masjid di dukuh tersebut untuk dibagikan ke warga.

"Ada 10 petugas yang berjaga di sini, aktif dari pagi sampai maghrib. Kebutuhan yang paling dibutuhkan warga yaitu bahan-bahan makanan seperti ikan asin, beras, dan tahan lama. Untuk air dan pakaian sudah cukup," tambahnya. (*)

 

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved