Longsor Petungkriyono

25 Orang Tewas akibat Longsor Pekalongan di Petungkriyono. 1 Pemotor Masih Hilang. Keluarga Ikhlas

Operasi SAR terhadap korban longsor Pekalongan di Petungkriyono, resmi ditutup. Satu pemotor yang terseret arus sungai belum ketemu.

Editor: rika irawati
ISTIMEWA
CARI KORBAN LONGSOR - Tim SAR gabungan mencari korban longsor Pekalongan di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025). Pencarian korban longsor resmi ditutup pada Senin (27/1/2025), dengan temuan 25 orang tewas, dan satu orang masih hilang. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG – Operasi SAR terhadap korban longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, ditutup, Senin (27/1/2025).

Korban longsor Pekalongan yang terjadi pada Senin (20/1/2025) petang itu mencapai 25 orang tewas.

Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono mengatakan, seluruh korban longsor telah berhasil dievakuasi dan diidentifikasi.

“Dari laporan kehilangan yang kami terima, semua korban longsor sudah ditemukan," jelas Budiono, Selasa (28/1/2025).

Baca juga: Operasi Pencarian Korban Longsor dan Banjir Petungkriyono Ditutup, 1 Orang Masih Hilang

Hanya saja, kata dia, ada satu korban yang masih hilang dalam bencana alam di Pekalongan itu.

Korban tersebut atas nama Teguh Imanto, warga Kayupuring.

Menurut Budi, Teguh hilang akibat terseret arus Sungai Welo yang meluap di atas Jembatan Sepingit atau Tinalum.

Saat kejadian, Teguh dilaporkan tengah melintasi jembatan itu.

"Untuk korban atas nama Teguh Imanto, ternyata bukan bagian dari insiden longsor melainkan terseret arus Sungai Welo yang meluap," jelas Budiono

Basarnas telah melakukan pencarian sejak Rabu (22/1/2025), menyisir sungai dari bawah Kafe Allo hingga objek wisata Black Canyon yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.

"Kami sempat menemukan dua jenazah di sekitar Jembatan Sepingit atas laporan warga. Namun, hingga Jumat (24/1/2025), tidak ada tanda-tanda keberadaan Teguh."

"Kami telah mengerahkan satu SRU untuk penyisiran di lokasi, tetapi hasilnya nihil,” ujarnya.

Keluarga Ikhlas

Menurut Budi, keluarga, termasuk istri Teguh, mengaku telah mengikhlaskan hilangnya pria tersebut.

Mereka juga tak keberatan pencarian dihentikan bersamaan dengan penutupan operasi SAR pada kejadian longsor Petungkriyono.

Baca juga: Pencarian Korban Longsor Pekalongan di Petungkriyono Dilakukan Manual, Ekskavator Bahayakan Lokasi

Hanya saja, pihaknya terus melakukan pemantauan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved