Longsor Petungkriyono

Pencarian Korban Longsor Pekalongan di Petungkriyono Dilakukan Manual, Ekskavator Bahayakan Lokasi

Pencarian korban longsor Pekalongan di Desa Kasimpar, dilakukan menggunakan peralatan manual. Penggunaan alat berat tak bisa dilakukan.

Penulis: Indra Dwi Purmomo | Editor: rika irawati
Tribunbanyumas.com/Dok Tim SAR Gabungan
Tim SAR gabungan mengevakuasi korban longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jumat (24/1/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KAJEN - Pencarian korban longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, dilanjutkan, Minggu (26/1/2025).

Dalam pencarian korban hilang, tim SAR gabungan menggali secara manual menggunakan beragam peralatan.

Hingga Minggu pagi, ada 25 korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Sedangkan korban hilang, satu orang.

Anggota SAR Bumi Santri Fahri Diky mengatakan, pencarian korban longsor menggunakan alat manual, di antaranya rotariso, alkon, hammer, jack hammer manual, linggis, cangkul, dan sekop.

Baca juga: 1 Korban Hilang Longsor Pekalongan di Petungkriyono Belum Ditemukan, Pencariaan Terkendala Hujan

Fahri mengatakan, pencarian menggunakan alat manual membutuhkan waktu lama.

Apalagi, pada pencarian hari keempat, Jumat, dua korban yang diketahui lokasinya, terhimpit bebatuan besar.

"Korban ke 24 terlihat bagian pinggang ke atas dan untuk korban ke 25 terlihat dari pinggang ke bawah," jelasnya.

Terkendalaa Cuaca

Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono mengatakan, operasi pencarian pada hari kelima atau Sabtu (25/1/2025), terpaksa dihentikan lebih cepat.

Hal tersebut dilakukan karena hujan yang turun dengan intensitas tinggi mengguyur area pencarian. 

"Personel SAR gabungan terpaksa kami tarik karena hujan deras dan kami hentikan untuk hari ini."

"Dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan yang bisa membahayakan tim gabungan" ujar Budiono, Sabtu.

Budiono mengungkapkan, pada Jumat, tim SAR gabungan mengalami kendala saat hendak mengevakuasi korban ke 24 dan ke 25, karena posisi keduanya terhimpit material longsor berupa batu besar.

"Segala cara untuk bisa menyingkirkan bebatuan yang menghimpit kedua korban dengan peralatan yang ada seperti peralatan ekstrikasi."

"Untuk ekskavator, belum bisa digunakan karena lokasi masih tidak aman untuk penggunaan ekskavator," ungkapnya.

Baca juga: 3 Jasad Lagi Ditemukan, Total Sudah 25 Korban Tewas Akibat Longsor di Petungkriyono Pekalongan

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved