Berita Kabupaten Semarang
Kisah Sriwanti, Sempat Tertindih Almari saat Longsor di Gedanganak, Kamar dan Dapurnya Hancur
Bagian belakang rumah milik Sriwanti (46), yang berada di dekat talud tersebut terdampak reruntuhan puing-puing talud yang jebol.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN -Nasib Sriwanti warga Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, cukup memprihatinkan.
Bagaimana tidak, selain dapur dan kamar rumahnya hancur akibar material longsoran talud di permukimannya tersebut, ia juga sempat tertindih almari.
Hal itu terjadi pada Senin (20/1/2025) lalu, saat terjadi tanah longsor akibat talud jebol di permukiman warga Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang seusai dilanda hujan lebat.
Bagian belakang rumah milik Sriwanti (46), yang berada di dekat talud tersebut terdampak reruntuhan puing-puing talud yang jebol.
Baca juga: Alfamart Salurkan Bantuan Bencana di Kabupaten Pekalongan Melalui BPBD
Akibatnya, bagian dapur dan kamar rumah tersebut hancur seusai tertimpa bebatuan serta tanah.
Letak rumah Sriwanti sendiri berdekatan dengan talud di permukiman lain yang kontur tanahnya lebih tinggi.
Sriwanti sendiri sempat menjadi korban dari peristiwa tersebut.

Dia mengatakan, kakinya sempat tertindih lemari di kamarnya yang ambruk terkena material longsoran.
“Saya sedang tiduran di kamar, saat itu sekitar pukul 20.00 WIB dan hujan, kemudian ada suara gluduk-gluduk dan temboknya ambrol.
Baca juga: Merasa Tertipu Pengembang Perumahan, Dua Janda Minta Tanda Setor Jadi Rp152 Juta Dikembalikan
Kaki saya tertimpa lemari, tapi tidak apa-apa, setelah itu langsung lari,” kata Sriwanti, Selasa (21/1/2025).
Dia menambahkan, saat itu dia sedang bersama suami dan anaknya langsung menyelamatkan diri keluar rumah.
Hancurnya bagian kamar dan dapur rumahnya membuat Sriwanti merasa sedih dan khawatir.
Meskipun demikian, rumah tersebut masih bisa ditinggalinya bersama keluarganya.
Sriwanti berharap, nantinya terdapat perhatian dari pihak berwenang untuk bisa membantu kerugian yang dialaminya.
Sabagai informasi, tanah longsor juga terjadi di kawasan Desa Keseneng, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Selasa (21/1/2025).
Jalan akses utama penghubung antara Dusun Keseneng dengan Dusun Tlawah di desa tersebut tertutup total tertimbun longsoran tanah, bebatuan serta pepohonan yang tumbang.
Seorang warga setempat, Difa Adi Prasetya (20) mengatakan bahwa longsor terjadi seusai hujan lebat secara terus menerus.
“Hujan terus sampai malam, takut juga lewat sini kalau longsor lagi,” kata Difa.
Baca juga: 11 WNI di Jepang Jadi Tersangka Pembunuhan dan Pelanggaran Imigrasi, Begini Sikap KBRI
Tidak ada korban dalam kejadian tersebut.
Difa mengatakan, para warga sedang bergotong royong untuk mengevakuasi longsoran tersebut.
Dengan tertutup totalnya akses jalan tersebut, lanjut dia, warga harus memutar melalui desa lain.
“Memutarnya jauhnya sampai dua kali lipat,” imbuh dia.
Menanggapi situasi tersebut, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan meminta warga untuk selalu waspada dalam menghadapi cuaca ekstrem pada beberapa waktu terakhir.
“Terutama yang tinggal di dekat daerah aliran sungai dan tebing yang relatif tinggi.
Baca juga: Cegah Stunting, Alfamidi Bagikan 1.200 Telur untuk Balita
Jangan lupa untuk terus berkoordinasi dengan perangkat daerah setempat dan jika terjadi kedaruratan, segera laporkan ke BPBD Kabupaten Semarang,” kata dia.
Warga bisa menghubungi nomor BPBD Kabupaten Semarang yakni 081233338119.
Selain itu, lanjut Alexander, warga diimbau untuk menyiapkan perlengkapan yang diperlukan secara mandiri untuk langkah awal jika terjadi bencana.
Sejumlah antisipasi lain yang bisa dilakukan yakni warga diimbau untuk membersihkan sampah-sampah yang berpotensi menyumbat aliran sungai hingga air meluap.
“Pastikan drainase berfungsi dengan baik, serta sungai-sungai bersih dari sampah atau sumbatan yang lain,” pungkas dia. (rez)
Sony Targetkan Nol Kasus Keracunan MBG, SPPG Harus Pastikan Makanan yang Disajikan Higienis |
![]() |
---|
Jumlah Pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Semarang Fluktuatif, Pasangan Gay Punya Andil 20 Persen |
![]() |
---|
Pengusaha Ngadu ke Dewan, Kena Pungli Izin Usaha di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
Alvaro Curhat Keberatan Harus Beli Kuota Internet Rp 75 Ribu/Bulan agar Bisa Belajar Daring |
![]() |
---|
Pemuda di Kabupaten Semarang Gantung Diri Pakai Selendang, Diduga karena Hubungan Cinta Terlarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.