Tak Terima Dikambinghitamkan, Anak Buah Mei Panitia Lomba Tari Semarang Buka Suara
Dua anak buah Mei, Wasi Darono dan Putri Hana yang menjadi bagian dari kepanitiaan lomba buka suara.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Rustam Aji
Pihak Mei akan melaporkan balik sejumlah nama terkait kasus pencemaran nama baik dan laporan palsu.
Nama-namanya yang hendak dilaporkan masih digodok.
Versi Para Korban
Satu korban Juju Jumarni mengatakan, para korban tidak mengetahui soal sabotase tersebut.
Namun, dia menilai, isu sabotase adalah upaya dari ketua panita untuk mencari kambing hitam untuk menutupi kesalahannya.
"Setahu saya dia (Mei) tahu masalah teknisnya tapi pura-pura saja tidak tahu malah menyalahkan panitia lain," bebernya.
Soal tawaran ganti rugi, dia membenarkan ada tawaran dari Mei sebesar Rp250 ribu, padahal setiap sanggar alami kerugian dari Rp500 ribu sampai Rp1 juta.
"Kami menolak itu karena untuk lomba itu sanggar harus sewa pelatih dan sewa tempat, belum biaya lainnya," terangnya.
Koordinator korban Fandy Susilo menjelaskan, lomba batal digelar karena informasi dari panitia terkendala sound system dan juri.
"Mereka saling lempar tanggung jawab. Kemudian tidak ada itikad baik untuk ganti rugi," katanya. (Iwn)
Mei Sulistyoningsih Kini Minta Mediasi, Petir: Dulu Kemaki Sekarang Ajak Damai |
![]() |
---|
Terdampak Efisiensi, Tari Megot Meriahkan Hari Jadi ke-454 Kabupaten Banyumas |
![]() |
---|
Pengaduan Kasus Gagalnya Lomba Tari Semarang Masih Mengalir, Polda Jateng Buka Posko Pengaduan |
![]() |
---|
Disbuspar Mediasi Kasus Lomba Tari di Semarang, Belum Juga Ada Titik Temu |
![]() |
---|
Laporan Dugaan Penipuan Kasus Lomba Tari yang Seret Dosen UPGRIS Sudah Masuk Polda Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.