Pilgub Jateng 2024
Melihat Kesiapan Paslon Mengikuti Debat Pilgub Jateng Putaran Final, Pengamat: Bakal All Out
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah bakal mengikuti debat Pilgub Jateng putaran terakhir, Rabu (20/11/2024) malam.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
Persoalan pendidikan, kesehatan, sosial, dan budaya sudah sering menjadi pembahasan Ahmad Luthfi dan Gus Yasin di kabupaten dan kota yang disinggahi.
Dari hasil pertemuan itu, banyak harapan-harapan masyarakat soal perbaikan dan peningkatan kualitas hidup warga Jawa Tengah.
"Hal itu dijawab dengan program-program yang telah disusun oleh pasangan ini," ujarnya.
Diperkirakan Bakal All Out
Sementara, Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman memprediksi, masing-masing pasangan calon bakal all out pada debat terakhir ini.
Wahid meyakini, debat ketiga ini memiliki dampak besar, terutama untuk menggaet swing voter atau pemilih yang belum menentukan pilihan.
"Soal gagasan dan bahasa dari kedua pasangan calon, tidak jauh berbeda dengan debat pertama dan kedua, Andika dengan pendekatan teknologi dan internasional, Luthfi lebih condong kemasan budaya Jawa dan populis," ucapnya.
Sementara, pengelola Lembaga Pengkajian dan Survei Indonesia (LPSI) Semarang, Muchamad Yulianto menyebut, debat ketiga tidak akan terlalu berdampak ke pemilih.
Menurutnya, dari pengalaman dari pilkada ke pilkada, terutama Pilgub Jateng, pengaruh debat terakhir tidak lebih dari 25 persen dari jumlah pemilih.
"Jadi, tidak terlalu signifkan (dampak debat)," katanya.
Baca juga: Batal Klarifikasi Presiden Prabowo Soal Video Dukungan Pilgub Jateng, Bawaslu Minta Keterangan Ahli
Yulianto mengungkap, panggung debat hanya sekadar untuk menunjukan performa pribadi masing-masing calon kepada masyarakat atau pemilih.
Kendati demikian, debat bisa menjadi ajang sosialisasi visi-misi kepada publik, baik lewat media sosial maupun media mainstream.
Terakit hasil survei Litbang Kompas 15-20 Oktober 2024 yang menyebut swing voter Pilgub Jateng mencapai 43 persen, Yulianto menilai, kelompok ini masih menunggu beberapa faktor, antara lain opini publik terakhir siapa yang dominan memenangi pilgub Jateng.
Kemudian, menunggu pendekatan intensif tim sukses dan relawan di tingkat desa dan kecamatan.
Pemilih juga mempertimbangkan opini publik yang sering dibicarakan di tempat tinggal, tempat kerja, dan lingkungannya.
"Mereka biasanya mengobrolkan soal latar belakang, pengalaman, dan prestasi dari masing-masing calon yang nantinya jadi referensi terakhir sebelum menetapkan memilih," katanya. (*)
Sidang Gugatan Pilgub Jateng 2024 di MK Dihentikan, KPU Batal Sampaikan Keterangan |
![]() |
---|
Sidang Andika-Hendi terkait Pencabutan Perkara Pilgub Jateng Digelar MK Hari Ini |
![]() |
---|
Hadapi Sengketa di MK, KPU Yakin Bisa Buktikan Tak Ada Pelanggaran TSM di Pilgub Jateng |
![]() |
---|
Sidang Sengketa Pilgub Jateng 2024: Kedekatan Presiden RI Ke-7 Joko WIdodo dan Ahmad Luthfi Disoal |
![]() |
---|
Gugatan Andika-Hendi di Pilkada Jateng Diyakini Tidak Berlanjut ke Pokok Perkara di MK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.