Pilgub Jateng 2024
Melihat Kesiapan Paslon Mengikuti Debat Pilgub Jateng Putaran Final, Pengamat: Bakal All Out
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah bakal mengikuti debat Pilgub Jateng putaran terakhir, Rabu (20/11/2024) malam.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM,SEMARANG - Dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah bakal mengikuti debat Pilgub Jateng putaran ketiga, Rabu (20/11/2024).
Debat Pilgub Jateng yang dimulai pukul 19.00 WIB itu akan berlangsung di Muladi Dome, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Kota Semarang.
Debat pamungkas ini bertemakan "Membangun Sosial Budaya, Pendidikan, Kesehatan, dan Perlindungan untuk Masyarakat yang Sejahtera dan Toleran".
Pilgub Jateng diikuti pasangan nomor urut 1 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Andika-Hendi) dan pasangan nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen (Luthfi-Taj Yasin).
Kedua kubu mengaku siap menghadapi debat terakhir, yang digelar sepekan sebelum pencoblosan itu.
Mereka mengaku telah mempersiapkan diri berbekal data hasil aspirasi di lapangan.
Calon Wakil Gubenur Jateng nomor urut 1, Hendrar Prihadi mengaku telah mencatat persoalan masyarakat selama berkampanye di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Persoalan di lapangan itu lantas dikategorikan sesuai tema debat, dimana debat ketiga bertema pendidikan dan kesehatan.
"Kami turun ke lapangan, mencatat persoalan di bawah. Semisal isu pendidikan ada temuan KIP (Kartu Indonesia Pintar) dan beasiswa tidak sampai ke siswa, temuan-temuan ini bagian dari latihan mengikuti debat," katanya, Selasa (19/11/2024).
Baca juga: Debat Ketiga Pilgub Jateng: Waktu, Lokasi, Nama Panelis
Berkaitan dengan isu kesehatan, mantan Wali Kota Semarang ini mengaku, bakal mengusung program fasilitas kesehatan gratis bagi warga atau Universal Health Coverage (UHC) seperti yang dia terapkan saat memimpin Kota Lumpia.
"Terkait anggaran, nanti bisa kolaborasi antara APBD provinsi dan Kota/kabupaten," paparnya.
Sementara, pasangan nomor urut 2 Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, mengaku tak melakukan persiapan khusus menjelang debat Pilgub Jateng.
"Tidak ada persiapan khusus," kata Tim Pakar Paslon Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, Zulkifli, dalam keterangan tertulis, Selasa.
Zulkifli mengatakan, secara prinsip, persiapan yang dilakukan jelang debat terakhir sama dengan debat-debat sebelumnya.
Terlebih lagi, tema yang akan dibahas dalam debat Pilgub Jateng sering ditemukan cagub Ahmad Luthfi maupun cawagub Taj Yasin Maimoen, saat turun ke lapangan bertemu masyarakat Jawa Tengah.
Persoalan pendidikan, kesehatan, sosial, dan budaya sudah sering menjadi pembahasan Ahmad Luthfi dan Gus Yasin di kabupaten dan kota yang disinggahi.
Dari hasil pertemuan itu, banyak harapan-harapan masyarakat soal perbaikan dan peningkatan kualitas hidup warga Jawa Tengah.
"Hal itu dijawab dengan program-program yang telah disusun oleh pasangan ini," ujarnya.
Diperkirakan Bakal All Out
Sementara, Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman memprediksi, masing-masing pasangan calon bakal all out pada debat terakhir ini.
Wahid meyakini, debat ketiga ini memiliki dampak besar, terutama untuk menggaet swing voter atau pemilih yang belum menentukan pilihan.
"Soal gagasan dan bahasa dari kedua pasangan calon, tidak jauh berbeda dengan debat pertama dan kedua, Andika dengan pendekatan teknologi dan internasional, Luthfi lebih condong kemasan budaya Jawa dan populis," ucapnya.
Sementara, pengelola Lembaga Pengkajian dan Survei Indonesia (LPSI) Semarang, Muchamad Yulianto menyebut, debat ketiga tidak akan terlalu berdampak ke pemilih.
Menurutnya, dari pengalaman dari pilkada ke pilkada, terutama Pilgub Jateng, pengaruh debat terakhir tidak lebih dari 25 persen dari jumlah pemilih.
"Jadi, tidak terlalu signifkan (dampak debat)," katanya.
Baca juga: Batal Klarifikasi Presiden Prabowo Soal Video Dukungan Pilgub Jateng, Bawaslu Minta Keterangan Ahli
Yulianto mengungkap, panggung debat hanya sekadar untuk menunjukan performa pribadi masing-masing calon kepada masyarakat atau pemilih.
Kendati demikian, debat bisa menjadi ajang sosialisasi visi-misi kepada publik, baik lewat media sosial maupun media mainstream.
Terakit hasil survei Litbang Kompas 15-20 Oktober 2024 yang menyebut swing voter Pilgub Jateng mencapai 43 persen, Yulianto menilai, kelompok ini masih menunggu beberapa faktor, antara lain opini publik terakhir siapa yang dominan memenangi pilgub Jateng.
Kemudian, menunggu pendekatan intensif tim sukses dan relawan di tingkat desa dan kecamatan.
Pemilih juga mempertimbangkan opini publik yang sering dibicarakan di tempat tinggal, tempat kerja, dan lingkungannya.
"Mereka biasanya mengobrolkan soal latar belakang, pengalaman, dan prestasi dari masing-masing calon yang nantinya jadi referensi terakhir sebelum menetapkan memilih," katanya. (*)
Sidang Gugatan Pilgub Jateng 2024 di MK Dihentikan, KPU Batal Sampaikan Keterangan |
![]() |
---|
Sidang Andika-Hendi terkait Pencabutan Perkara Pilgub Jateng Digelar MK Hari Ini |
![]() |
---|
Hadapi Sengketa di MK, KPU Yakin Bisa Buktikan Tak Ada Pelanggaran TSM di Pilgub Jateng |
![]() |
---|
Sidang Sengketa Pilgub Jateng 2024: Kedekatan Presiden RI Ke-7 Joko WIdodo dan Ahmad Luthfi Disoal |
![]() |
---|
Gugatan Andika-Hendi di Pilkada Jateng Diyakini Tidak Berlanjut ke Pokok Perkara di MK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.