Berita Kudus

Pensiunan Guru di Kudus Ditemukan Tewas di Kamar: Warga Sempat Cium Bau Menyengat saat Kerja Bakti

Penemuan mayat pensiunan guru bersimbah darah di rumahnya di Loram Wetan Kudus menggegerkan warga. Sehari sebelumnya, mereka mencium bau menyengat.

Penulis: Saiful Masum | Editor: rika irawati
UNSPLASH/DAVID VON DIEMAR
Ilustrasi garis polisi. Penemuan perempuan pensiunan guru bersimbah darah di kamar rumahnya menggegerkan warga Dukuh Bagusan RT 06 RW 02 Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Senin (11/11/2024) sore. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Penemuan perempuan pensiunan guru bersimbah darah di kamar rumahnya menggegerkan warga Dukuh Bagusan RT 06 RW 02 Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Senin (11/11/2024) sore.

Sehari sebelum kejadian, Minggu (10/11/2024), warga sempat mencium bau menyengat dari rumah korban, SS (66).

Saat itu, mereka kerja bakti di sekitar lokasi rumah SS.

Namun, Ketua RT setempat, Abdul Rozak mengatakan, warga tidak menaruh curiga jika bau menyengat itu bersumber dari bangkai SS.

Rasa penasaran mereka terjawab setelah anak kedua SS, YA, datang dan mendapati sang ibu tewas bersimbah darah di lantai, Selasa sore.

"Awalnya warga tidak curiga, meskipun sempat ada yang mencium bau pas kerja bakti di hari Minggu dekat rumah Bu Sri. Tahu-tahu, kemarin (Senin) sore, bau yang dicium adalah jenazah," kata Rozak saat dimintai keterangan, Selasa (12/11/2024).

Berawal Anak Kedua Antar Makanan

Rozak mengatakan, penemuan jenazah SS berawal saat YA melapor ke dirinya.

YA merupakan anak kedua SS, yang sudah menikah dan tinggal terpisah dari orangtua. 

Tempat tinggal YA tidak jauh dari tempat tinggal orangtua di Desa Loram Wetan. 

Baca juga: Pensiunan Guru di Kudus Tewas Bersimbah Darah di Lantai Kamar, Sang Anak Malah Asyik Bermain HP

Saat itu, sekitar pukul 16.30 WIB, YA datang bersama anaknya datang untuk membawa makanan.

YA masuk ke rumah sang ibu menggunakan kunci cadangan.

"Pas kejadian, gerbang rumah dikunci, pintu rumah juga terkunci."

"Anak kedua Bu Sri bisa masuk menggunakan kunci cadangan. Tapi, tidak bisa membuka pintu utama rumah karena dikunci dari dalam," cerita Rozak.

Mendapati semua akses masuk rumah terkunci, YA memanggil nama adik dan ibunya yang diduga berada di dalam rumah.

Panggilan YA dijawab sang adik, HG, dari dalam kamar yang letaknya di bagian depan. Saat itu, kebetulan, jendela kamar terbuka.

YA pun melihat ke dalam kamar dan kaget mendapat sang ibu sudah tergeletak di lantai kamar.

Sedangkan adiknya, HG, duduk di atas kasur sembari bermain handphone.

"Anak kedua Bu Sri saat itu langsung menitipkan anaknya ke mertua."

"Kemudian, dia laporan ke saya selaku RT, meminta agar dicek kondisi ibunya apakah sudah meninggal atau belum, serta melapor ke pihak kepolisian setempat," ujarnya. 

Dikenal Tertutup

Rozak mengatakan, SS merupakan pendatang asal Cepu, Kabupaten Blora, dan sudah lama tinggal di Desa Loram Wetan Kudus hingga memiliki tiga anak. 

Anak pertama sudah menikah dan tinggal di Bekasi. 

Baca juga: Pengusul Hak Interpelasi Bertambah, Giliran PDIP Pertanyakan Netralitas Pj Bupati Kudus

Sedangkan anak kedua, YA, juga sudah menikah dan tinggal di Desa Loram Wetan, tak jauh dari rumah orangtua.

Dalam beberapa waktu terakhir, SS hanya tinggal bersama anak bungsunya, HG. 

Keduanya dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup, setelah meninggalnya suami SS, beberapa tahun lalu. 

"Ada yang bilang, Hafid (HG) ini pernah melakukan percobaan bunuh diri saat bekerja di luar kota karena diputus pacarnya."

"Kemudian selamat namun syaraf di kepala ada yang bermasalah, sehingga masih konsumsi obat setiap harinya," ungkap Rozak.

Rozak mengatakan, setelah diautopsi, jenazah SS dibawa ke Cepu untuk dimakamkan di samping makam suami.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Danail Arifin mengatakan, kasus ini masih dalam penyelidikan. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved