Dokter Residen Meninggal
Beredar Rekaman Percakapan Aulia dan Sang Ayah, Dugaan Eksploitasi di PPDS Undip Semarang Menguat
Rekaman voice note percakapan dr Aulia Risma Lestari, mahasiwa PPDS Undip Semarang yang tewas diduga dipicu perundungan, beredar di media sosial.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Rekaman voice note percakapan dr Aulia Risma Lestari, mahasiwa program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Undip Semarang dengan sang ayah, Mohamad Fakhruri, beredar di media sosial.
Dalam rekaman suara itu tersirat, korban mengalami dugaan eksploitasi dan perundungan.
Aulia bercerita kepada sang ayah, dia harus standby 24 jam setiap hari.
Bahkan, tak diizinkan pergi ke kantin atau minimarket.
Dalam rekaman terdengar menceritakan itu sambil menangis.
Dikonfirmasi terkait rekaman suara ini, Kasatreskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena enggan berkomentar banyak.
Baca juga: FK Undip Semarang Akhirnya Buka Suara Soal Kematian Mahasiswa PPDS Anestesi: Ada Riwayat Sakit
Dia meminta publik menunggu hasil penyelidikan yang sedang dilakukan tim penyidik.
"(Rekaman suara dijadikan bukti baru?) Nanti, tunggu (keterangan) Kapolrestabes Semarang (Kombes Irwan Anwar), satu pintu semua ini," katanya saat dihubungi,
Rabu (28/8/2024).
Sementara, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar ketika dikonfirmasi belum merespon.
Mantan kuasa hukum Keluarga almarhumah dr Aulia Risma Lestari , Susyanto mengatakan, statusnya sebagai kuasa hukum korban dicabut secara sepihak oleh pihak keluarga pada Senin (26/8/2024).
"Intinya, ada yang tidak suka dengan saya yang ingin mengawal kasus ini sampai selesai. Padahal, (kasus) ini masih setengah jalan," katanya kepada wartawan.
Kendati demikian, ia membenarkan rekaman voice note yang beredar di media Jakarta adalah suara otentik almarhumah.
Bahkan, rekaman suara itu telah disodorkannya ke tim pencari fakta, baik dari Kementerian Kesehatan dan Polrestabes Semarang.
"Benar, itu suara asli (Aulia) lewat chatting whatsapp antara korban dengan ayahnya," terangnya.
Ia juga membenarkan bahwa korban Aulia dekat sekali dengan almarhum ayahnya.
"Makanya, ayahnya langsung sakit sampai ikut meninggal dunia," terangnya sembari menegaskan statementnya tak lagi mewakili keluarga korban.
Baca juga: 16 Hari Kematian Dokter Aulia PPDS Undip, Sang Ayah Meninggal di RSCM
Sebelumnya, polisi telah membentuk tim untuk mengusut dugaan bullying atau perundungan penyebab kematian Aulia Risma Lestari.
Aulia Risma ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (12/8/2024) sekira pukul 23.00 WIB.
Aulia merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) yang sedang praktik di RSUP Kariadi Semarang.
Dia diduga tewas akibat bunuh diri lantaran tak kuat menahan perundungan atau bullying dan jam kerja yang overtime.
Untuk menyimpulkan motif kematian korban, polisi menyelaraskan dari rangkaian keterangan saksi dan mendalami sejumlah bukti di antaranya buku diari, obat-obatan, dan rekaman CCTV. (*)
Baca juga: Uyip-Satori Jadi Pendaftar Pertama Peserta Pilkada Kota Tegal: Saatnya Putra Daerah Memimpin
Baca juga: Kader Gerindra Rachmat Imanda Batal Ikut Pilkada Banyumas, Keputusan Hasil Rapat Keluarga
Terungkap di Sidang, Dokter Aulia Risma Dimaki dan Dihukum Berdiri 1 Jam Oleh Senior PPDS Undip |
![]() |
---|
Senior Mendiang Dokter Residen Aulia Risma Dijerat Pasal Ancaman dengan Kekerasan |
![]() |
---|
Jaksa Ungkap Perputaran Uang Rp 2,49 M di Sidang Perdana Kasus Aulia Risma, Terdakwa Peras Korban |
![]() |
---|
Kasus Pemerasan PPDS Undip Segera Disidangkan, Polda Jateng Limpahkan 3 Tersangka ke Kejaksaan |
![]() |
---|
Tersangka Kasus Aulia Risma PPDS Undip Semarang Segera Ditangkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.