Pilgub Jateng 2024

Optimistis Jawa Tengah Masih Kandang Banteng, PDIP Tak Gentar Hadapi KIM di Pilgub Jateng

Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto mengaku tak gentar menghadapi rencana Koalisi Indonesia Maju (KIM) bergabung di Pilgub Jateng 2024.

Editor: rika irawati
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Bambang menyatakan, PDIP tak gentar melawan KIM di Pilgub Jateng. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto mengaku tak gentar menghadapi rencana Koalisi Indonesia Maju (KIM) bergabung di Pilgub Jateng 2024.

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu pun masih optimistis, Jateng sebagai 'kandang banteng'.

"Pasti, kita yakin, apakah masih tetap menajadi 'kandang banteng' Pak Pacul? Dari zaman dahulu, ya begitu. Apalagi, partai di Jateng masih pemenang PDIP," kata Bambang ditemui di Hotel MS Setos Semarang, Minggu (11/8/2024). 

Rasa optimistis ini beralasan. Pasalnya, pada pemilu legislatif Februari 2024 lalu, PDIP memborong 33 kursi atau 27,5 persen di DPRD Jateng

Perolehan itu membuat partai banteng tersebut memiliki tiket maju di Pilkada Jateng tanpa harus berkoalisi. 

Menghadapi Pilkada Jateng, Bambang juga memastikan PDIP siap bertanding.

Baca juga: Koalisi PKB-PDIP di Pilgub Jateng Menguat, Muncul Wacana Duet Andika Perkasa-Gus Yusuf

Bahkan, meski tak bergabung dalam KIM, Bambang mengungkapkan, ada komunikasi dengan pimpinan parpol koalisi KIM di level daerah. 

"Kalau KIM plus plus itu kan tidak berada di ranah saya, itu kan di ranahnya kawan partai lain, partai yang bernaung di Gerindra, Golkar, PAN, monggo, kan semua melakukan pergerakan."

"Tapi kan ya walau komunikasi, pasti ada komunikasi rahasia, enggak mungkin diomongin," lanjutnya. 

Terlebih, dia menilai, hubungan antara pimpinan partai politik di Jateng relatif baik. Sehingga komunikasi terus berjalan. 

Khususnya, untuk menjalin kerja sama atau koalisi di sejumlah daerah yang belum mendapat rekomendasi.

Pacul menambahkan, partisipasi PDIP dalam pertarungan Pilkada Jateng lebih dari soal keberanian, yakni melaksanakan amanat konstitusi.

"Ini adalah koridor konstitusi kita dalam Pilkada. Jadi, bukan apakah takut atau tidak, itu kan koridor konsitusinya begitu, demokrasi kan ditata dengan UU seperti itu, ya kita jalan, pasti, ini bukan soal berani enggak berani, itu kewajiban bagi kita untuk ikut dalam kompetisi itu," ungkapnya. 

Kendati demikian, dia masih meyakini, PDIP mampu mempertahankan basis dukungan sehingga sebutan "kandang banteng" tetap melekat.

"Saya, sebagai orang PDIP, saya pasti yakin lah. Kalau enggak yakin, ya buat apa."

"Politik itu ada di dalamnya keyakinan dan keadapan, kita bangun itu. Bahwa di dalam pertandingan, kita sama-sama bisa analisis, kok bisa begini? Itu kan yang kita sebut post portum setelah bertanding," katanya.

Baca juga: Wakil Ahmad Luthfi di Pilgub Jateng Sudah Ditentukan, Begini Kata Ketum Golkar Airlangga Hartarto

Saat ini, sejumlah parpol yang tergabung dalam KIM menyatakan bakal kembali bekerja sama di Pilgub Jateng.

Bahkan, mereka telah sepakat mengusung mantan Kapolda Jateng Ahmad Luthfi sebagai bakal calon gubernur, meski secara resmi belum mengeluarkan surat rekomendasi.

Sementara, PDIP, PKB dan PKS di Jateng belum bersikap.

Namun, internal PDIP mendorong mantan Panglima TNI (purn) Andika Perkasa maju di Pilkada Jateng

Usulan ini pun disambut PKB yang menyodorkan ketua PKB Jateng Gus Yusuf untuk duet dengan Andika Perkasa. (Kompas.com/Titis Anis Fauziyah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Gentar oleh Manuver Politik KIM, PDI-P Optimistis Pertahankan "Kandang Banteng" di Jateng".

Baca juga: 2.933 KK di 13 Desa di Banyumas Meminta Kiriman Air Bersih, Puncak Kemarau Diprediksi Agustus Ini

Baca juga: 5 Tahun Jadi Pemuas Nafsu Ayah Tiri, Remaja di Cilacap Akhirnya Berani Mengadu ke Ibu

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved