Berita Nasional

Sistem Jerat Laba-laba Diungkap Mantan Pengawas Judi Online: Beri Kemenangan saat Deposit Menipis

Judi online menggunakan sistem jerat laba-laba yang membuat pemain kecanduan. Ini memungkinkan bandar tak pernah kalah dan bisa mengeruk keuntungan.

Penulis: budi susanto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/BUDI SUSANTO
Ilustrasi situs judi online yang bisa diakses melalui telepon genggam. Mantan pengawas sebuah tempat perjudian online di Kamboja, Wijaya, mengungkap sistem jerat laba-laba yang membuat pemain kecanduan. 

Inilah yang membuat pemain terjerat dan menjadi kecanduan judi online.

Ia berujar, pengguna awal dipastikan akan mendapatkan kemenangan dengan persentase 70-80 persen.

Setelah itu, tingkat kemenangan diturunkan di bawah 50-30 persen.

Persentase kemenangan tersebut turus diturunkan hingga 5 persen, bahkan 0 persen.

"Nah, setelan deposit mulai menipis, kembali dimenangkan lagi agar mau top up. Setelah itu, akan diatur lagi persentase kemenangannya. Itu sudah tersistem," tutur Wijaya.

Dituturkannya, awal berangkat ke Kamboja, dia ditawari mengelola salah satu cafe.

Sesampainya di Kamboja, ia memang diminta mengelola cafe namun dengan tambahan tempat judi online yang tempatnya menjadi satu dengan cafe.

Dalam perjalanannya, beberapa kali Wijaya ingin kembali ke Indonesia namun tak diperbolehkan.

Hingga akhir dua tahun lalu, ia bisa kembali ke Kota Semarang.

"Ada waktu libur dan diperbolehkan kembali ke Indonesia, tapi menunggu 2 tahun. Saya pun kembali dengan alasan mengambil libur dan tak kembali lagi ke sana," katanya.

Baca juga: Jateng Tempati Urutan Ketiga Jumlah Pemain Judi Online di Indonesia, Pj Gubernur Kaget Tak Percaya

Menyoal gaji, Wijaya mengakui tawaran bekerja di Kamboja cukup menggiurkan.

Ia mengatakan, jika di rupiahkan, gajinya mencapai Rp9 juta sampai Rp15 juta per bulan.

Tempat tinggal dan makan juga diberikan pemilik cafe tempat Wijaya bekerja.

"Tapi, ya namanya bekerja dengan orang, tekanan pasti ada. Intinya, lebih berat dari bekerja di Indonesia. Sudah seperti kuda, tenaga dan pikiran diperas terus," paparnya.

Wijaya menambahkan, judi online hanya akal-akalan yang patut diwaspadai.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved