Berita Semarang

Ada-ada Saja. Pelajar di Semarang Minta Tolong Damkar Ambil Rapor di Sekolah, Ini Alasannya

Seorang pelajar meminta Damkar Kabupaten Semarang mengambilkan rapor karena takut dimarahi ayah.

Editor: rika irawati
UNSPLASH/FELIPHE SCHIAROLLI
Ilustrasi ruang kelas. Seorang pelajar meminta Damkar Kabupaten Semarang mengambilkan rapor karena takut dimarahi ayah. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Ada-ada saja ulah pelajar di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Lantaran takut nilai rapor jeblok, seorang pelajar mengirim pesan ke petugas Damkar Kabupaten Semarang agar berkenan mengambil rapornya di sekolah.

Pesan itu dikirim lewat direct message (DM) di akun Instagram Damkar Kabupaten Semarang.

"Permisi pak/bu damkar, selamat pagi, maaf mengganggu waktunya. Maaf bu/pak apakah saya boleh meminta tolong untuk mengambil raport saya di sekolah besok jumat, karena saya takut ayah saya ambil nanti di marahin, terima kasih".

Kasi Damkar Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Semarang, Hisyam Alwi mengatakan, pihaknya membalas DM tersebut dengan edukasi soal tugas damkar.

Meski begitu, kata dia, permintaan tersebut merupakan bentuk kepercayaan masyarakat kepada Damakr.

"Namun harus diingat bahwa tugas damkar adalah menangani kedaruratan dan bencana, bukan untuk mengambil rapor," jelasnya saat dihubungi, Selasa (18/6/2024).

Baca juga: Lansia Stroke Terjatuh di Atap, Penyelamatan Korban Kebakaran Toko di Ambarawa Semarang Dramatis

Hisyam mengungkapkan, tugas kedaruratan yang dimaksud di antaranya menangani kebakaran, evakuasi orang atau binatang yang membutuhkan pertolongan, serta membantu masyarakat dalam situasi darurat.

"Seperti, evakuasi sarang tawon di permukiman atau ular yang masuk rumah, tingkatnya sudah membahayakan," ujarnya.

"Memang, tugas Pemadam Kebakaran itu adalah pelayanan sehingga kalau ada masyarakat yang membutuhkan, pasti akan direspon."

"Tapi, tetap menggunakan skala prioritas yang kami utamakan," kata Hisyam.

Hisyam mencontohkan, beberapa waktu lalu, ada warga yang melapor terkait adanya sarang tawon di rumahnya.

"Saat sampai di depan rumah warga tersebut, ternyata ada kebakaran. Sehingga, kami tinggal dan menuju ke lokasi kebakaran terlebih dulu karena itu prioritas," ujarnya.

Baca juga: Dua Kali Masuk Penjara Tak Bikin Jera, Perempuan Asal Temanggung Curi Ponsel di Ambarawa Semarang

Untuk laporan warga yang bersifat tidak terlalu mendesak, kata Hisyam, warga diminta lebih dulu mengirim foto.

"Bukan kami pilah-pilah tapi sekali lagi, ini soal prioritas."

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved