Berita Semarang

Blokir Jalan, Ari Sering Kejar Ketua RW 1 Perumahan Sinar Waluyo Semarang Pakai Parang

Ketua RW 1 Perumahan Sinar Waluyo, mengaku pernah dikejar menggunakan motor sambil diancam dengan parang.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Rustam Aji
dok. warga Heru Diyanto
JALAN DIBLOKADE - Lokasi pemblokiran jalan yang dilakukan oleh Ari Setiawan warga Sinar Mas VII RT 12 RW 1, Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG – Seorang warga Perumahan Sinar Waluyo, Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Ari Setiawan, nekat memblokir Jalan Sinar Mas VII RT 12 RW 1, yang merupakan akses penghubung antar gang di lingkungan RW 1, yakni Gang 7, Gang 6, dan Gang 5.

Meski kemarin sudah dibongkar oleh Satpol PP Kota Semarang, namun aksi pemblokiran kembali dilakukan oleh Ari.

Bahkan, dengan pemagaran yang lebih kuat.

Heru Diyanto, Ketua RW 1 Perumahan Sinar Waluyo, Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, sudah berulangkali mengingatkan Ari.

Namun apa yang terjadi, ia justru mengaku mendapatkan ancaman dari Ari Setiawan, warga yang kerap memblokir akses jalan umum perumahan menggunakan seng.

Heru mengaku pernah dikejar menggunakan motor sambil diancam dengan parang.

Hal itu dia ceritakan saat ditemui Tribun Jateng.

Heru bercerita, kejadian penutupan jalan ini tidak hanya terjadi baru-baru ini saja.

Aksi terbarunya, pada Sabtu (4/10/2025), Ari kembali menutup jalan lingkungan dengan material seng dan kawat wermes.

Akibatnya, warga tak bisa melintas sama sekali.

“Sudah berkali-kali, bukan cuma sekali dua kali. Dulu paving dibongkar, ditumpuki batu biar mobil enggak bisa lewat. Sekarang ditutup total pakai galvalum. Saya sendiri pernah dikejar pakai motor bawa parang, diancam mau dibunuh,” kata Heru kepada Tribun Jateng, Jumat (10/10/2025).

Baca juga: Aksi Warga Nekat Tutup Jalan Perumahan di Kedungmundu Semarang

Jalan itu bukan jalan buntu, melainkan akses penting warga untuk keluar masuk perumahan.

“Kalau ditutup, warga harus mutar jauh. Padahal jalannya lebar, lima meter, bisa untuk dua mobil papasan. Sekarang semua ditutup total, motor pun enggak bisa lewat,” ujarnya.

Selain menutup jalan, Ari juga menumpuk sampah hasil usaha budidaya maggot di sekitar rumahnya.

Limbah dan bau menyengat sering kali membuat warga sekitar terganggu.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved