Berita Jateng

Cerita Kuli Angkut asal Kudus Naik Haji, Sehari Nabung Rp5 Ribu

Perasaan was-waspun berkecamuk di dalam dirinya, apakah bisa atau tidak berangkat haji di tengah kasus kematian Covid-19 yang tinggi.

Rezanda Akbar/TribunBanyumas.com
Keseharian warga Kudus, Iskan Engsan (61) saat bekerja mengangkut genting untuk memenuhi kebutuhannya dan menabung agar bisa beribadah haji. Ia akan naik haji bersama dengan istrinya Muntaham Rukam (58) dan membadalkan haji anak pertamanya. 

"Waktu tahun 90-an itu sudah jadi kuli angkut, ya apa saja batu, genting, kayu itu dibayar seadanya gitu terus saya tabung sampai punya mobil angkut sendiri," ujar Iskan Engsan kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (25/5/2024). 

Hingga akhirnya pada tahun 2001 Iskan Engsan mampu membeli mobil angkutannya sendiri dan dia gunakan untuk bekerja sehari-sehari.

Bermodalkan mobil tua itu, Iskan mulai merintis usahanya, mulai dari kuli panggul, kuli angkut dan mengarit rumput untuk mengumpulkan pakan ternak, dan memproduksi genting telah dia lalui. 

Mulai saat itu, Iskan mampu sudah berniat untuk berangkat haji, pada tahun 2012 Iskan mulai mengalokasikan sebagian uang pendapatannya untuk berangkat ke Tanah Suci.

Iskan sempat mengaku berat saat mulai merintis tabungan berangkat hajinya, yang pada awalnya tak bisa konsisten dalam menabung.

Baca juga: Jemaah Calon Haji Tak Perlu Bawa Beras, PPIH Siapkan Masakan Cita Rasa Nusantara Tiga Kali Sehari

Keseharian warga Kudus, Iskan Engsan (61) saat bekerja mengangkut genting untuk memenuhi kebutuhannya dan menabung agar bisa beribadah haji.
Keseharian warga Kudus, Iskan Engsan (61) saat bekerja mengangkut genting untuk memenuhi kebutuhannya dan menabung agar bisa beribadah haji. (Rezanda Akbar/TribunBanyumas.com)

Namun lantaran keinginannya yang menggelegak dia rela untuk bekerja keras dan terus rutin nabung sedikit demi sedikit di kaleng bekas kue kering.

"Ya misal itu sehari dapat Rp50ribu, yang Rp20ribu memang saya tabung untuk haji dan sisanya untuk kebutuhan rumah.

Tapi terkadang ga mesti, sehari ntah nabung Rp5ribu atau Rp10ribu yang penting nabung," ucap Iskan. 

Saat mengingat perjuangannya untuk bisa berangkat haji, mata Iskan mulai berkaca-kaca lantaran pencapaiannya saat ini sudah bisa diraihnya. 

Tidak hanya menabung saja, usai beribadah lima waktu Iskan selalu bermunajat melangitkan doa yang sama.

Untuk bisa beribadah haji menyempurnakan rukun islamnya yang kelima. (*)

Baca juga: Lagi-lagi Pesawat Garuda Pengangkut Calon Haji Bermasalah, Keberangkatan Kloter 41 Kendal Molor

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved