Berita Jateng

Pohon Pisang Ditanam di Aspal Berlubang, Bentuk Protes Jalan Rusak di Pati

Jalur penghubung antara Kecamatan Juwana dan Wedarijaksa, tepatnya di sepanjang Jalan Mangkudipuro atau Jalan Juwana-Jetak, kondisinya rusak parah.

Mazka Hauzan Naufal/TribunBanyumas.com
Pohon pisang ditanam di jalan Jalan Juwana-Jetak, Pati, Rabu (24/4/2024). Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes jalan rusak di daerah tersebut. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Saking geramnya, warga di Juwana, Pati menanam pohon pisang di aspal jalan berlubang. Aksi ini sebagai bentuk protes jalan rusak kepada pemerintah.

Jalur penghubung antara Kecamatan Juwana dan Wedarijaksa, tepatnya di sepanjang Jalan Mangkudipuro atau Jalan Juwana-Jetak, kondisinya rusak parah di banyak titik.

Mulai sebelah barat Terminal Juwana hingga wilayah Desa Langgenharjo, kondisi jalan rusak parah sehingga mengganggu mobilitas warga.

Baca juga: Pilbup Pati 2024: Alasan Joni Kurnianto dan Kartina Sukawati Demokrat Tak Maju di Pilkada

Sebagai bentuk protes karena jalan tak kunjung diperbaiki, warga menanam pohon pisang di jalan.

Selain menanam pohon pisang, warga juga menandai jalan yang rusak dengan meletakkan ban bekas, kerat bekas buah, pot tanaman, hingga karung berisi sampah.

Pohon pisang dan benda-benda lain itu tampak terpasang mulai dari wilayah Desa Dukutalit, Bakaran Wetan, hingga Pasar Selok Desa Bakaran Kulon. 

Sutolo, warga Juwana, mengatakan bahwa sudah dua tahun Jalan Juwana-Jetak rusak.

Baca juga: Sosok Muh Zen Adv yang Diminta Maju di Pilkada Pati, Sempat Gagal ke Senayan di Pileg 2024

Dia berharap pemerintah segera melakukan perbaikan. 

Menurutnya, kecelakaan kerap terjadi baik siang maupun malam akibat kondisi jalan demikian. 

Risiko berkendara kian meningkat saat dan setelah terjadi hujan.

Sebab, muncul kubangan lumpur.

Selain itu lubang jalan juga jadi tergenang air.

"Bagi pengendara yang tidak tahu kondisi jalan, bisa terperosok ke dalam lubang yang cukup besar.

Lubang tidak terlihat karena tertutup genangan air," ucap dia, Rabu (24/4/2024).

Baca juga: Tak Terima Anaknya Ditegur saat Bermain Petasan, Warga Pati Lempar Tetangga dengan Alat Tambal Ban

Menurut Sutolo, jalan pernah diperbaiki, namun hanya ditambal. Belum ada perbaikan permanen.

Sebelumnya, Plt Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Hasto Utomo, menjelaskan bahwa Pemkab Pati sudah menganggarkan Rp1 miliar untuk perbaikan Jalan Juwana-Jetak.

Karena keterbatasan anggaran, estimasi panjang jalan yang bisa diperbaiki baru sekitar 700 meter. 

Pekerjaan direncanakan dimulai Mei.

Perbaikan Jalan Juwana-Jetak berbarengan dengan perbaikan jalan alternatif Pati-Winong di Desa Bringinwareng, Kecamatan Winong.

"Anggaran Rp 1 miliar dari APBD hanya untuk (perbaikan jalan) sepanjang 700 meter kurang lebih.

Kalau penanganan seluruhnya anggaran tidak cukup, kami bantu dengan pemeliharaan, karena keterbatasan anggaran jadi bertahap," kata dia via sambungan telepon, Kamis (18/4/2024).

Jika hanya mengandalkan ABPD, menurut Hasto penanganan jalan kemungkinan tidak akan tuntas karena keterbatasan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Maka pihaknya berharap penanganan bisa dilakukan lewat anggaran Inpres, Dana Alokasi Khusus (DAK), atau bantuan provinsi. (*)

Baca juga: Stok di Agen dan Pangkalan Kosong, Warga Pati Beli Elpiji 3 Kg di Medsos. Harga Rp50 Ribu Per Tabung

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved