Berita Pati

Stok di Agen dan Pangkalan Kosong, Warga Pati Beli Elpiji 3 Kg di Medsos. Harga Rp50 Ribu Per Tabung

Warga Pati memilih membeli gas yang ditawarkan secara daring dengan harga Rp50 ribu per tabung akibat kelangkaan di agen dan pangkalan.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/MAZKA HAUZAN NAUFAL
Warga di Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, Pati, antre elpiji 3 kg di agen setempat, Rabu (20/3/2024). Kelangkaan elpiji bersubsidi membuat warga memilih membeli secara daring yang ditawarkan meski harga mencapai Rp50 ribu per tabung. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Warga Pati keluhkan kelangkaan elpiji tabung 3 kg.

Beberapa di antaranya rela membeli gas yang ditawarkan secara daring dengan harga Rp50 ribu per tabung.

Bois, warga Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, Pati, mengaku sudah 10 hari sulit mendapatkan elpiji bersubsidi dari agen resmi.

"Selama ini, terpaksa beli di luar dengan harga tinggi. Itu pun susah carinya. Harganya tidak tentu, tergantung yang jual," kata dia, Rabu (20/3/2024).

Selama agen resmi belum mendapat pasokan gas melon, Bois mencari informasi penjualan gas di media sosial.

Menurut dia, meski harganya tidak wajar, cukup banyak penjual yang menawarkan elpiji di media sosial.

"Di medsos banyak, ada yang jual Rp40 ribu, Rp50 ribu. Memang mahal, tapi gimana lagi, tetap saya beli karena butuh," ujar dia.

Baca juga: Meriahnya Sahur Bersama Warga Gabus Pati, Santap Soto Ayam Dihibur Tongtek dan Rebana

Memasak menggunakan tungku kayu juga kurang memungkinkan untuk dilakukan hari-hari ini, mengingat sebagian wilayah Kabupaten Pati, termasuk Juwana, sedang dilanda banjir.

Keluhan serupa disampaikan Suharti, warga lain di Gadingrejo.

Dia mengatakan, untuk mendapatkan elpiji bersubsidi, terkadang harus mencari sampai keluar wilayah Kecamatan Juwana.

"Kadang cari di Pati (Kota). Itu pun harganya mahal, sampai Rp35 ribu per tabung. Jumlah pembelian juga dibatasi. Cuma bisa beli satu," tutur dia.

Suharti berharap, pemerintah bisa mengatasi persoalan ini sehingga pasokan dan harga kembali normal.

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santosa mengakui, pasokan elpiji 3 kg tersendat dalam sepekan ini.

Berdasarkan informasi yang dia terima, keterlambatan pasokan diakibatkan kapal pengangkut elpiji terlambat sandar akibat kondisi cuaca dan gelombang tinggi.

"Memang, dari produsen, elpiji yang diangkut memakai kapal terlambat untuk sandar."

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved