Berita Nasional
Aksi Kamisan di Depan Kantor Gubernur Jateng, Aktivis Ingatkan Potensi Bangkitnya Orde Baru
Sejumlah aktivis kemanusiaan mengingatkan masyarakat akan potensi bangkitnya lagi masa Orde Baru.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Sejumlah aktivis kemanusiaan mengingatkan masyarakat akan potensi bangkitnya lagi masa Orde Baru.
Peringatan ini disampaikan dalam aksi kamisan di depan kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, digelar Kamis (15/2/2024) sore.
Seruan ini disampaikan menyikapi hasil hitung cepat yang menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul telak dari dua pasangan lain.
Dalam aksi rutinan Kamis sore itu, sejumlah aktivis khawatir kondisi bangsa akan semakin carut-marut.
"Hasil pemilu memang belum ada kepastian dari KPU tetapi membaca media, sudah ada satu pasangan mengerucut terpilih."
"Nah, pasangan itu berpotensi menghidupkan lagi Orde Baru," ujar Divisi Bidang Buruh LBH Semarang, M Safali selepas mengikuti Aksi Kamisan.
Baca juga: Jengkel Melihat Kondisi Politik saat Ini, Ketua Umum PDIP Megawati Nilai Mirip Era Orde Baru
Melihat kondisi itu, kata dia, sejumlah aktivis Semarang perlu semakin mempererat diri melalui penguatan perlawanan.
"Lewat Aksi Kamisan ini, untuk mempertegas bahwa konsolidasi rakyat Jateng, baik dari buruh, tani, mahasiswa, ojol, dan jaringan masyarakat sipil, harus lebih kuat," imbuh Safali.
Dalam aksi tersebut, ia menyampaikan pula bahwa kondisi buruh di rezim terpilih nanti akan semakin susah.
Rezim terpilih Pemilu 2024 tak lain adalah jelmaaan dari rezim Jokowi sehingga kondisi buruh akan sama saja, yakni diberi upah murah dan buruh ditindas.
Kemudian, bebalnya perusahaan terhadap buruh, serta susahnya buruh melakukan aksi demonstrasi.
"Rezim terpilih tak lepas dari rezim Jokowi yang memiliki watak UU Cipta Kerja yang menyengsarakan para buruh," tuturnya.
Dalam Aksi Kamisan yang identik dengan payung hitam itu, para aktivis sedari sore hingga petang berdiri di depan gerbang kantor Gubernur Jateng sembari menyerukan aksi bertajuk 'Rebut Demokrasi, Oposisi Permanen'.
"Pemilu sudah selesai, mari saatnya kita bidik penguasa yang punya rekam jejak penjahat HAM dan perusak demokrasi itu. Maka, kami memilih menjadi oposisi permanen," kata Anggota Kolektif Aksi Kamisan Semarang, Adib Saifin Nu'man.
Baca juga: Diserang Isu HAM di Debat Perdana Capres, Prabowo Tunjukkan Dukungan Tahanan Politik Sekarang
Oposisi permanen, kata dia, bukanlah mereka yang beroposisi dengan duduk nyaman di ruangan berpendingin udara.
Permintaan Maaf Tak Cukup, Nafa Urbach dan Ahmad Sahroni Dinonaktifkan dari DPR RI |
![]() |
---|
Permintaan Zulkifli Ayah Affan Kurniawan untuk Masyarakat Indonesia, Bukan Anarkisme |
![]() |
---|
Pengakuan Mengejutkan Sopir Rantis Brimob yang Lindas Ojol saat Demo di Jakarta |
![]() |
---|
CEO Tribun Network Dahlan Dahi Dinobatkan Jadi Tokoh Media Berpengaruh pada MAW Talk Awards 2025 |
![]() |
---|
Tanggal Merah 5 September Hari Besar Apa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.