Berita Nasional

Bantah Intervensi, Polrestabes Semarang Minta Rektor Bikin Video Berisi Ajakan Pemilu Damai

Polrestabes Semarang membantah ada intimidasi kepada rektor Unika Soegijapranata Semarang terkait maraknya gelombang kritik ke pemerintahan Jokowi.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/IWAN ARIFIANTO
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di Mapolrestabes Semarang. Irwan membantah mengintimidasi Rektor Unika Soegijapranata Semarang terkait pembuatan video mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi melainkan ajakan menggelar pemilu damai. 

"Bisa saja dicari pasal di undang-undang (soal Presiden boleh memihak) tapi bagi kami, etika di atas segalanya. Etika di atas hukum. Hukum dibuat atas dasar etika," ungkapnya.

Alasan lain, berupa perdebatan bantuan sosial. Diakuinya, bantuan sosial sudah lama ada tetapi tak pernah digelontorkan pada bulan Januari.

"Normatifnya saja, APBN tak bisa dicairkan bulan seperti ini," tuturnya.

Kondisi tersebut kian menguatkan alasan Ferdi untuk menolak pembuatan video mendukung kinerja Jokowi.

Menurutnya, banyak hal yang dinilai tidak sesuai prinsip demokrasi dan konstitusi.

Ketidaksesuaian itu harus disampaikan sebagai wujud cinta terhadap bangsa.

"Kalau dibiarkan terserah, mau jadi apa? Hal itu juga tidak boleh karena pesan Soegijapranata harus 100 persen Indonesia berupa kasih akan Tanah Air yang harus dijaga dan dihidupi," katanya. (*)

Baca juga: Terseret Banjir, Pekerja Proyek Bendungan Jragung Semarang Ditemukan Tewas

Baca juga: Kabar Baik bagi Buruh, Masuk Kerja di Hari Pemungutan Suara 14 Februari 2024 Dapat Uang Lembur

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved