Berita Jateng

Ironis Ada 3 Kasus Percobaan Bunuh Diri di Semarang Tepat di Hari Kesehatan Mental Sedunia

Mirisnya, kejadian tersebut dilakukan pada Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati setiap 10 Oktober. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: khoirul muzaki
Istimewa
ilustrasi bunuh diri 

Ia mengatakan, kasus bunuh diri di Kota Semarang memang cukup banyak terjadi. 

Para korban mayoritas adalah remaja atau pelajar tingkat SMA dan mahasiswa. 

"Tahun ini kita sudah melakukan penanganan ada sekira lima kasus bunuh diri," bebernya.

Dari beberapa kasus itu, ia sangat menyayangkan stigma terhadap para korban, terutama di media sosial. 

"Lihat saja di medsos dari kasus terbaru mahasiswi bunuh diri di mal, komen netizen sangat menyudutkan korban, padahal kita tidak tahu background persoalannya," ungkapnya. 

Di samping itu, angka kasus bunuh diri di Indonesia paling banyak terjadi di Jawa Tengah.

Pusat Informasi Kriminal (Pusiknas) Bareskrim Polri  mencatat penindakan terhadap kasus bunuh diri mencapai 451 kasus selama Januari sampai Mei 2023.

Penindakan  kasus bunuh diri paling banyak yakni di Polda Jawa Tengah dengan total 174 kasus.

Psikolog Semarang, Probowatie Tjondronegoro mengatakan,  tingginya kasus bunuh diri tak lain disebabkan adanya komunikasi tersumbat dari para korban.

Terutama di lingkungan remaja, selain karena komunikasi tersumbat setidaknya disebabkan oleh beberapa hal lainnya seperti tantangan dan godaan lingkungan semakin kompleks, dan kesehatan mental yang terganggu. 

"Kuncinya adalah komunikasi, mereka semua butuh perhatian, mereka tak ada teman untuk curhat," papar Probo saat dihubungi, Rabu (11/10/2023).

Ia tak setuju para korban yang melakukan bunuh diri lantaran dipicu masalah gangguan jiwa. 

Para korban lebih tepat mengalami maladaptif atau tak bisa mengelola lingkungannya.

"Dia alone (sendiri), tidak ada orang yang bisa diajak ngomong," terangnya.

Sebagai psikolog, lanjut Probo, banyak remaja datang ke kliniknya dengan pendampingan dari orang terdekat seperti tante maupun gurunya untuk berkonsultasi

Baca juga: Rumah Anak SIGAP Beri Pemahaman Pengasuhan Anak untuk Cegah Stunting di Banyumas

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved