Korupsi di Kementan

Ketua KPK Firli Jelaskan Foto Pertemuan dengan Syahrul Yasin Limpo: Sebelum Kasus Korupsi Kementan

Ketua KPK Firli Bahuri memberi jawaban atas beredarnya foto pertemuannya dengan mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Editor: rika irawati
KOMPAS.COM/Dok Istimewa
Foto pertemuan Ketua KPK Firli Bahuri dengan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di lapangan badminton beredar luas sejak Jumat (6/10/2023). Foto ini beredar bersamaan dengan kabar terjadinya pemerasan pimpinan KPK terhadap eks Mentan Syahrul Yasin Limpo. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri buka suara soal beredarnya foto dirinya dengan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang beredar akhir-akhir ini.

Firli menegaskan, pertemuan dalam foto itu terjadi pada 2 Maret 2022 atau jauh sebelum kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) mulai ditangani KPK.

Firli menambahkan, pertemuan dalam foto itu terjadi di lapangan badminton atau tempat terbuka, dan disaksikan banyak orang.

Seperti diketahui, saat ini, KPK tengah menangani kasus dugaan korupsi di Kementan.

Bahkan, Syahrul Yasin Limpo dikabarkan telah ditetapkan sebagai tersangka meski belum diumumkan secara resmi oleh KPK.

Baca juga: Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo Diduga Diperas Pimpinn KPK, Tiga Kali Diperiksa Polda Metro Jaya

Selain kasus ini, muncul kasus hukum lain yang ditangani Polda Metro Jaya terkait dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK terhadap Syahrul Yasin Limpo.

Uang pemerasan itu diinformasikan diserahkan saat pertemuan Firli dan Syahrul Yasin Limpo di lapangan badminton tersebut.

"Maka, dalam waktu tersebut (2 Maret 2022), status saudara Syahrul Yasin Limpo bukan tersangka, terdakwa, terpidana, ataupun pihak yang berperkara di KPK," ujar Firli dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin (9/10/2023).

Sementara itu, menurut Firli, penyelidikan kasus dugaan korupsi di Kementan oleh KPK baru dimulai pada Januari 2023.

Firli menambahkan, pertemuan sebagaimana foto yang beredar, ia tidak mengundang ataupun menginisiasi pertemuan dengan Syahrul Yasin Limpo.

Ia juga membantah isu yang beredar terkait penerimaan uang dari Syahrul Yasin Limpo dan lainnya.

"Kejadian tersebut pun bukan atas inisiasi atau undangan saya," kata Firli Bahuri.

Firli lantas menyebut para koruptor saat ini sangat mungkin bersatu melancarkan serangan balik ke KPK.

Meski demikian, ia mengeklaim, KPK akan mengungkap semua kasus korupsi itu.

Baca juga: Kapolrestabes Semarang Terseret Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK, Ini Posisinya saat Diperiksa Penyidik

Purnawirawan jenderal polisi bintang tiga itu juga menyebut, KPK tidak akan menyerah dan siap menghadapi risiko apa pun.

Ia kemudian berharap, masyarakat tidak terbawa opini-opini yang tidak jelas kebenarannya dan bisa membuat perkara yang tengah diusut KPK menjadi kabur.

"Yaitu, dugaan tindak pidana korupsi di Kementerian Pertanian berupa pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan TPPU (tindak pidana pencucian uang)," ujar Firli.

Sebagaimana diberitakan, kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terhadap Syahrul Yasin Limpo saat ini tengah diusut Polda Metro Jaya.

Kasusnya masih di tahap penyelidikan.

Penyelidikan itu menindaklanjuti pengaduan yang diterima pada 12 Agustus 2023 melalui unit Pengaduan Masyarakat (Dumas).

"Pertama, hari ini, 5 Oktober 2023 tadi, kami telah melakukan serangkaian proses penyelidikan yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis (5/10/2023) pekan lalu.

Pemerasan itu disebut terkait penanganan perkara di Kementan tahun 2021.

Kasus ini terungkapi setelah beredar surat polisi yang menunjukkan bahwa Ditreskrimsus Polda Metro Jaya memanggil sopir beserta ajudan Syahrul Yasin Limpo terkait dugaan pemerasan yang dilakukan Pimpinan KPK.

Surat panggilan ini diketahui bernomor Nomor:B/10 339 MII/RES.3.3./2023/Ditreskrimsus.

KPK memang tengah mengusut dugaan korupsi pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di lingkungan Kementan.

Pada pekan lalu, KPK menggelar operasi penggeledahan di sejumlah tempat, di antaranya rumah dinas Syahrul Yasin Limpo dan kantor Kementan.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengatakan, tim penyidik mengamankan uang Rp30 miliar dalam pecahan rupiah dan mata uang asing dari rumah dinas Syahrul.

Baca juga: KPK Geledah Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Amankan Uang Miliaran Pecahan Rupiah dan Asing

Selain itu, tim penyidik juga menemukan 12 pucuk senjata api yang kemudian dikoordinasikan dengan Polda Metro Jaya.

Sementara itu, penyidik KPK mendapati tindakan merusak sejumlah dokumen yang diduga sebagai barang bukti terkait korupsi di Kementan saat menggeledah kantor kementerian tersebut.

Saat ini, Syahrul telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Menteri Pertanian.

Ia pun telah berpamitan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi kemudian ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Mentan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Firli Bahuri Sebut Bertemu Syahrul Yasin Limpo Saat KPK Belum Selidiki Kasus di Kementan".

Baca juga: Edward Tannur Dinonaktifkan dari Kursi DPR Imbas Anaknya Diduga Menganiaya Kekasih Berujung Kematian

Baca juga: Pecah Perang Palestina vs Israel, Ini Duduk Perkara hingga Kondisi Terkini

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved