Berita Kesehatan

Pria asal Jenewa Swiss Diklaim Sembuh dari HIV, Sudah Ada Obatnya?

Seorang pria asal Jenewa, Swiss, diklaim sembuh dari HIV setelah menjalani transplantasi punca untuk pengobatan kanker darah.

Editor: rika irawati
Shutterstock via Kompas.com
Ilustrasi HIV/AID. Seorang pria asal Jenewa, Swiss, diklaim sembuh dari HIV setelah menjalani transplantasi sel punca untuk pengobatan kanker darah atau leukemia. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Satu lagi kasus infeksi human immunodeficiency virus (HIV) tercatat sembuh. Virus tersebut tak lagi terdeteksi pada seorang pria asal Jenewa, Swiss, setelah menjalani transplantasi sel punca.

Transplantasi itu dijalani pria berumur 50 tahun tersebut untuk mengobat kanker darah atau leukemia.

Dia menjadi orang keenam yang disebut-sebut sembuh dari virus HIV.

Ilmuwan kemudian menjulukinya sebagai "Pasien Jenewa", merujuk kota tempat dia dirawat selama menjalani pengobatan HIV.

HIV atau human immunodeficiency virus adalah penyakit jangka panjang (kronis) yang memiliki beberapa tahap infeksi.

Ketika penderita HIV tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, kondisinya akan berkembang menjadi acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).

Tidak Memiliki Kelainan Genetik

Dilansir dari New York Post, sembuhnya pasien Jenewa dari HIV berbeda dengan lima orang lain yang pernah mengalami kasus yang sama.

Sebab, pasien yang tidak disebutkan namanya itu tidak memiliki kelainan genetik yang membuat dirinya kebal terhadap HIV.

Baca juga: Kisah Buruh Penderita HIV Tertular dari Suami, Banting Tulang Kerja Laundri

Sementara, lima orang yang pernah sembuh dari HIV sebelum pasien Jenewa ini, telah mencapai remisi HIV melalui transplantasi sel punca.

Remisi HIV adalah viral load HIV tetapi tidak terdeteksi setelah pengobatan virus ini dihentikan.

"Kemungkinan kembalinya virus (HIV) memang menjadi perhatian. Virus ini mungkin bertahan dalam sel darah yang terinfeksi langka atau situs anatomi yang belum kami analisis," ujar seorang peneliti yang mengikuti perkembangan pengobatan pasien Jenewa, Asier Sáez-Cirión.

HIV Tidak Terdeteksi selama 20 Bulan

Sembuhnya pasien Jenewa terjadi setelah ia pertama kali didiagnosis menderita HIV pada 1990.

Setelah itu, dia memulai terapi antiretroviral (ART) pada 2005.

Selanjutnya, ia menerima transplantasi sel punca usai didiagnosis mengidap kanker darah langka, tumor sel myeloid ekstrameduler pada 2018.

Setelah menjalani pengobatan, virus yang ada dalam tubuh pasien Jenewa tidak kembali dan ART-nya dihentikan pada November 2021.

Baca juga: Inilah Kisah ODHA Semarang, Pasrah Saat Perusahaan Memintanya Mundur Pasca Diketahui Positif HIV

Saat ini, pasien Jenewa berada di bawah pantauan Sáez-Cirión yang merupakan Kepala Reservoir Virus dan Unit Pengendalian Kekebalan di Institut Pasteur di Paris, Perancis.

Namun, sembuhnya pasien Jenewa masih menjadi misteri karena para ahli tidak dapat menunjukkan secara tepat mengapa hasil pengobatannya positif.

Secara historis, pasien yang berpotensi disembuhkan dari HIV melalui transplantasi sel punca menerima sel yang mengandung mutasi genetik yang resisten terhadap infeksi.

Tetapi, pasien ini tidak menerima sel yang bermutasi dan kasusnya akan dipresentasikan di International AIDS Society Conference on HIV Science, di Brisbane, Australia.

Lima Pasien Sembuh dari HIV

Pasien Jenewa bukanlah satu-satunya orang yang sembuh dari HIV.

Menurut catatan Live Science, setidaknya, ada lima orang lain yang pernah mengalami hal serupa.

Mereka adalah Timothy Brown (pasien Berlin), Adam Castillejo (pasien London), pasien asal Düsseldorf yang tidak disebutkan namanya.

Selain itu, ada pula seorang pria yang dikenal sebagai Paul Edmonds (pasien City of Hope) dan pasien New York yang sembuh dari virus tersebut.

Adapun, pasien New York adalah wanita pertama yang menerima pengobatan HIV.

Tentang HIV

HIV adalah virus yang menyerang sel-sel yang membantu tubuh melawan infeksi.

Kondisi tersebut membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi penyakit lain.

Virus HIV menyebar melalui kontak cairan tubuh tertentu dari penderita HIV.

Baca juga: Cerita Pilu Akibat HIV/AIDS di Sragen: 20 Ibu Hamil Harus Minum ARV, Bocah 8 Tahun Ditolak Keluarga

Umumnya, ini ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom atau penggunaan peralatan suntik bersama untuk penyalahgunaan narkoba.

Saat seseorang terinfeksi HIV maka akan mengidapnya seumur hidup.

Infeksi menular seksual ini tidak dapat disingkirkan oleh sistem tubuh dan belum ada obat untuk menyembuhkan HIV.

Meski demikian, infeksi menular seksual ini dapat dikendalikan lewat obat terapi antiretroviral (ART).

Jika dikonsumsi sesuai resep, obat ART dapat mengurangi jumlah HIV dalam darah (viral load) ke tingkat yang sangat rendah.

Perawatan ini disebut penekan virus (viral suppression).

Apabila viral load seseorang sangat rendah hingga laboratorium standar tidak dapat mendeteksinya, ini disebut viral load tidak terdeteksi.

Seseorang dengan HIV yang meminum obat HIV sesuai resep dan mempertahankan viral load tidak terdeteksi, memiliki harapan hidup lebih panjang dan tidak akan menularkan HIV ke pasangan HIV negatif melalui hubungan seks.

Namun, jika HIV tidak diobati secara tepat, virus ini akan menyebabkan penyakit AIDS dan berpotensi menyebabkan kematian. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pria Swiss yang Disebut "Pasien Jenewa" Diklaim Jadi Orang Ke-6 yang Sembuh dari HIV".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved