Kecelakaan Kereta di Semarang

Pengakuan Blak-blakan Sopir Trailer Tertabrak Kereta di Semarang: Tak Kabur, Saya Salah, Trauma

Pengakuan sopir trailer penyebab kecelakaan kereta di Krobokan Semarang: mengaku salah menghilang setelah kejadian, tidak kabur, tapi karena trauma.

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: yayan isro roziki
Tribunbanyumas.com/Iwan Arifianto
Sopir truk berinisial HS (baju biru) dan kernet S (kuning) diperiksa polisi selepas kecelakaan kereta api di Madukoro Raya, Semarang Barat, Kota Semarang, di kantor Satlantas Polrestabes Semarang, Rabu (19/7/2023). 

"Status sopir dan kernet masih sebagai saksi hari mereka kita periksa. Masinis, asisten dan penjaga palang pintu diperiksa Besok (Kamis 20 Juli)."

"Selesai itu semua kita kita gelar perkara apakah kasus ini sudah bisa dinaikan ke penyelidikan atau perlu pendalaman lagi," sambung Yunaldi.

Pihaknya juga sedang menyelidiki kendaraan berat  tersebut bisa melintasi jalan Madukoro.

keterangan sopir menyebutkan, truk hendak menuju ke kawasan kota lama untuk memuat barang dengan tujuan solo.

"Jadi truk cari jalan kesitu, apakah jalan itu boleh untuk kendaraan berat, Kelas jalan berapa masih didalami," bebernya.

Terkait truk bisa berhenti di tengah rel, ia belum bisa membeberkan lebih detail.

Hanya saja dari keterangan sementara para saksi dan  rekaman CCTV tampak truk berhenti sebelum palang kereta turun.

Ketika truk berhenti di tengah rel, palang turun dan kereta melintas hingga menimbulkan kecelakaan. 

"Kita melihat seperti itu secara sepintas. Nanti hasil penyelidikan lanjutan kami informasikan," katanya. 

Sopir dan kernet tersebut saat ini kondisi sehat. 

Ternyata mereka selepas kecelakaan sempat meninggalkan lokasi kejadian.

Mereka berdua mampir ke rumah kerabat sopir di perumahan Puri Anjasmoro, Kota Semarang.

Selepas itu, sopir menyerahkan diri ke polisi pukul 00.00 disusul kernet pada pukul 02.00. 

"Mereka sempat syok lalu main ke rumah saudara," terangnya.

Ia menambahkan, para pengusaha truk untuk kembali melihat kondisi kelas jalan sebelum menerjunkan armadanya ke lokasi.

"Cek jalannya, sesuai kelas atau tidak," tandasnya.  (iwn)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved