Kecelakaan Kereta di Semarang

Pengakuan Blak-blakan Sopir Trailer Tertabrak Kereta di Semarang: Tak Kabur, Saya Salah, Trauma

Pengakuan sopir trailer penyebab kecelakaan kereta di Krobokan Semarang: mengaku salah menghilang setelah kejadian, tidak kabur, tapi karena trauma.

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: yayan isro roziki
Tribunbanyumas.com/Iwan Arifianto
Sopir truk berinisial HS (baju biru) dan kernet S (kuning) diperiksa polisi selepas kecelakaan kereta api di Madukoro Raya, Semarang Barat, Kota Semarang, di kantor Satlantas Polrestabes Semarang, Rabu (19/7/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Heru Susanto sopir truk trailer pelat B 9943 IG yang alami kecelakaan dengan Kereta Api Brantas di palang pintu Madukoro Semarang buka suara.

Ia blak-blakan dengan kejadian tersebut di kantor Satlantas Polrestabes Semarang, Kamis (20/7/2023) siang.

"Saya akui salah jalur, tahu tidak boleh. Alasan lewat situ lebih singkat kalau hendak ke Mberok, Johar."

"Mau ambil crane kirim ke Solo," paparnya kepada Tribunbanyumas.com.

Baca juga: Sudah Diamankan, Sempat Minta Tolong lalu Hilang, Nasib Sopir Trailer Ditabrak Kereta di Semarang

Baca juga: Nasib Lansia yang Loncat dari Kereta Api Brantas saat Kecelakaan di Semarang, Masih Dirawat

Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Kereta Tabrak Kontainer di Semarang, Ledakan dan Kebakaran di Atas Jembatan

Ia memilih melewati jalur tersebut lantaran lebih cepat.

Apalagi ia sudah pernah melewati jalur itu sebelumnya.

Nahas, pada kedua kalinya truk mogok persis di atas rel kedua atau rel hulu di sisi selatan.

Heru Susanto sopir truk trailer tertabrak kereeta di semarang
Heru Susanto sopir truk trailer pelat B 9943 IG yang alami kecelakaan tertemper Kereta Api (KA) Brantas di palang pintu Madukoro Semarang, buka suara, di kantor Satlantas Polrestabes Semarang, Kamis (20/7/2023) siang.

"Truk Mogok di rel kedua (dari utara) mati mesin, mungkin nyangkut, sempat bisa gerak maju satu meter terus ga bisa mesin mati lagi. Kernet tak suruh keluar," terangnya.

Ia dan kernet keluar lantaran sudah terdengar suara kereta api dari arah barat.

Jeda truk mogok hingga  kereta menabrak truk sekira 5 menit.

"Saya lewat situ palang belum nutup tapi sudah ada suara sirine saat lewat rel pertama (sisi utara)," katanya.

Selepas kejadian, ia mengaku trauma berat.

Maka, ia hanya bisa duduk termenung di sisi Utara rel di antara ratusan orang yang menonton kecelakaan tersebut.

"Lemes trauma. Duduk di situ. Garis polisi dipasang crane datang saya masih di situ. Saya sempat ke rumah adik di Puri Anjasmoro sama kernet pukul 00.30," jelasnya.

Ia membantah kabur dari lokasi kejadian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved