Tips Kesehatan

Mengonsumsi Daging Kambing Dipercaya Bisa Memicu Hipertensi, Benarkah?

Daging kambing sering kali dituding sebagai pemicu hipertensi atau darah tinggi, terutama di momen Hari Raya Iduladha seperti sekarang ini.

Editor: rika irawati
UNSPLASH/EILIV ACERON
Ilustrasi daging mentah. Daging kambing dipercaya dapat meningkatkan tekanan darah atau hipertensi, benarkah? 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Daging kambing sering kali dituding sebagai pemicu hipertensi atau darah tinggi, terutama di momen Hari Raya Iduladha seperti sekarang ini.

Itu sebabnya, mengonsumsi daging kambing biasanya disertai peringatan agar berhati-hati jika tak mau tekanan darah melonjak.

Lantas, benarkah daging kambing bisa memicu hipertensi?

Sayangnya, konsumsi daging kambing bisa memicu hipertensi hanyalah rumor.

Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah bahwa daging kambing adalah pemicu tekanan darah tinggi.

Baca juga: Balkesmas Semarang Ajak Warga Tegal Cegah Hipertensi dan Diabetes Lewat Strategi ABCDEF, Apa Itu?

Penelitian dalam PubMed Central juga mengatakan bahwa konsumsi daging kambing tidak menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Namun, hal yang memicu munculnya tekanan darah tinggi adalah cara mengolah daging kambing tersebut, terutama pada pemakaian garam.

Banyaknya garam yang digunakan dalam pengolahan daging kambing itulah yang bisa memicu naiknya tekanan darah.

Dalam laman Kemenkes RI, disebutkan bahwa anggapan daging kambing bisa memicu hipertensi berasal dari sensasi hangat yang muncul setelah mengonsumsinya.

Daging kambing memberikan efek termogenetik yang tinggi karena butuh banyak energi untuk dicerna tubuh.

Namun, hal tersebut sama sekali tidak berpengaruh pada tekanan darah manusia.

Cara Meringankan Hipertensi

Jika Anda mengonsumsi makanan yang bisa memicu hipertensi, cobalah meredam efek tersebut lewat konsumsi sayuran.

Anda bisa mengonsumsi sayuran, semisal ketimun, lalapan, atau acar. Sebab, serat dalam sayuran bisa menyerap sebagian makanan yang kita konsumsi.

Namun, sebaiknya, makanan berserat tersebut kita konsumsi sebelum atau bersamaan dengan hidagan utama.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved